Produksi Global Toyota Juli Turun 8,6 Persen

Reporter

Tempo.co

Selasa, 30 Agustus 2022 13:26 WIB

Toyota Logo (REUTERS/Mark Blinch)

TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corp mengumumkan produksi kendaraan global pada Juli 2022 mengalami penurunan sebesar 8,6 persen Year on Year (YoY). Penurunan ini membuat produsen mobil terbesar di Jepang itu kehilangan targetnya untuk bulan keempat berturut-turut.

Dalam keterangan perusahaan yang yang dirilis hari ini, Selasa, 30 Agustus 2022, penurunan produksi disebut karena wabah COVID, cuaca buruk, dan penyelidikan penarikan di atas permintaan yang terus-menerus serta kekurangan chip semikonduktor.

Toyota memproduksi 706.547 kendaraan di seluruh dunia bulan lalu, di bawah targetnya sekitar 800.000 unit dan output tahun sebelumnya 773.135.

Produksi dalam empat bulan pertama tahun fiskal saat ini, yang dimulai pada bulan April 2022, telah turun 10,3 persen dari rencana awalnya.

Industri otomotif global telah mengalami gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh kekurangan chip semikonduktor dan pembatasan ketat COVID di Cina. Produksi mobil Toyota juga mengalami gangguan karena hujan lebat yang melanda beberapa wilayah di Jepang.

Toyota mengatakan produksi dalam negeri jatuh 28,2 persen. Sedangkan produksi di luar Jepang pada Juli lalu mengalami kenaikan 4,5 persen yang didorong oleh pemulihan yang kuat di Eropa, Cina, dan seluruh Asia.

"Pada Agustus tahun ini, Toyota berencana untuk memproduksi sekitar 700.000 kendaraan, dan mengingat produksinya sekitar 530.000 pada Agustus tahun lalu, saya pikir situasinya mulai membaik," kata Seiji Sugiura, analis senior di Tokai Tokyo Research Institute seperti dikutip dari Reuters, Selasa.

Advertising
Advertising

Meski demikian, Toyota dalam berbagai kesempatan menyampaikan akan menggenjot produksi untuk mengejar target yang hilang selama pembatasan produksi dalam empat bulan pertama tahun fiskal 2023.

Namun, Sugiura mengatakan Toyota belum keluar dari kesulitan, mengutip ketidakpastian atas pengadaan chip yang stabil sebagai risiko dan menyatakan skeptis bahwa perusahaan dapat mempertahankan target produksi 9,7 juta kendaraan.

“Dalam hal pemulihan dari situasi di paruh pertama tahun ini, saya percaya bahwa pada paruh kedua tahun ini, perusahaan mungkin akan menetapkan tingkat produksi bulanan di 800.000 atau 850.000 unit per bulan. Jika produksi melebihi 800.000 unit di tahun ini (per bulan), itu akan menjadi rekor," katanya.

Baca juga: Permintaan Kendaraan listrik Meningkat, Toyota: Pasar Belum Siap

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto


Berita terkait

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

13 jam lalu

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

Kesan mobil premium terlihat jelas pada bagian interior dengan balutan hitam di sejumlah elemen

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

1 hari lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

1 hari lalu

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

Dua kali tanah longsor yang terjadi pada Jumat pagi lalu menimbun sembilan warga. Tiga di antaranya tewas.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

2 hari lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

4 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

4 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya