Petugas memeriksa unit pengisian daya kendaraan listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) The Apurva Kempinski Bali di Badung, Selasa, 30 Agustus 2022. PLN menyiapkan 70 unit SPKLU Ultra Fast Charging, 21 unit SPKLU Fast Charging dan 200 unit Home Charging di Bali untuk mengisi daya kendaraan listrik saat KTT G20 di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) mellaksanakan sistem waralaba (franchise) untuk memperbanyak jumlah SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum) dan SPBKLU (stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum).
Dirut PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan sistem waralaba merupakan salah satu strategi PLN untuk berkolaborasi demi mempercepat transisi menuju energi baru dan terbarukan yang rendah emisi.
"Kami membangun sistem pengisian baterai kendaraan listrik, dan juga memberi layanan untuk pemasangan home charging. Ini kami lakukan untuk mempercepat hadirnya ekosistem kendaraan listrik," kata Darmawan pada acara diskusi Road to G20: State-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Nusa Dua, Badung, Bali, pada Rabu lalu, 19 Oktober 2022.
Dia menjelaskan PLN menawarkan beberapa paket berdasarkan jenis SPKLU, yaitu medium charging, fast charging,dan ultra fast charging. Per unit SPKLU, paket investasi yang ditawarkan olehPLN kepada mitra mulai Rp 342 juta. Mitra juga harus menyediakan lahan setidaknya 42 meter persegi.
PLN juga meluncurkan layanan kendaraan listrik berbasis digital/electric vehicle digital services(EVDS) yang terhubung dengan aplikasi PLN Mobile. Para pengguna kendaraan listrik nantinya dapat mencari lokasi SPKLU, SPBKLU, dan membayar pengisian daya melalui aplikasi PLN Mobile.
Berbagai kemudahan tersebut, Darmawan melanjutkan, adalah upaya PLN mendukung program pemerintah mewujudkan Indonesia tanpa emisi (net zero emission) pada 2060.
Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menyampaikan mendukung program transisi energi pemerintah melalui penyediaan baterai berikut ekosistemnya.
"Arah bisnis kami tidak hanya baterai, tetapi juga ekosistemnya," ucap Toto.