California Legalkan Jaywalking, Apa Itu?

Reporter

Minggu, 6 November 2022 06:00 WIB

Sejumlah orang melakukan fashion show di tempat penyeberangan jalan atau 'zebra cross' di jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad, 24 Juli 2022. Aksi di tempat yang berfungsi sebagai sarana untuk menyeberang jalan bagi masyarakat itu mengakibatkan arus lalu lintas kendaraan bermotor di jalan itu tersendat. ANTARA/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku jaywalking sepertinya tak bisa lagi dilarang di California. Negara bagian di AS itu dikabarkan bakal melegalkan perilaku yang kadang dilakukan para pejalan kaki tersebut.

Jaywalking adalah tindakan pejalan kaki yang melintasi jalan raya di luar titik persimpangan yang telah ditentukan. Artian sederhananya. Pejalan kaki yang sembrono melanggar peraturan lalu lintas.

Perda yang baru saja ditandatangani Gubernur California Gavin Newsom antara lain menyebutkan "Kebebasan Berjalan" yakni pejalan kaki tidak akan didenda jika tiba-tiba menyeberang jalan di luar lokasi yang diperbolehkan. Bahkan, jika melanggar lampu merah.

Dikutip dari Autoblog hari ini, Minggu, 6 November 2022, aturan yang akan berlaku per 1 Januari 2023 tersebut menyatakan pejalan kaki akan ditilang polisi hanya jika dinilai menimbulkan bahaya keamanan.

Adapun denda yang saat ini berlaku jika kondisi itu terjadi sebesar USD 250 atau sekitar Rp 3,9 juta.

Anggota Majelis dari San Francisco Phil Ting engatakan sudah waktunya untuk mempertimbangkan apakah undang-undang jaywalking ini benar-benar melindungi pejalan kaki.

Pihak lain menyebut undang-undang jaywalking secara tidak adil menarget kelompok-kelompok tertentu. Data dari California Racial and Identity Profiling Act menunjukkan bahwa orang kulit hitam California 4,5 kali lebih mungkin didenda karena jaywalking daripada warga kulit putih.

Larangan jaywalking mendapat tantangan data lain yang menunjukkan korban tewas di jalan raya disebabkan perilaku pengendara, bukan pejalan kaki itu sendiri.

Data Asosiasi Keselamatan Jalan Raya di bawah Gubernur California menyebutkan bahwa pengemudi menabrak dan membunuh sekitar 7.485 pejalan kaki pada 2021. Ini angka kematian pejalan kaki terbanyak dalam setahun dalam 40 tahun terakhir. Bahkan, meningkat 12 persen dari tahun sebelumnya, yakni lebih banyak 774 nyawa yang melayang.

Kemudian pada 2020, persentase kematian pejalan kaki akibat pengendara ngebut naik menjadi 8,6 persen. Sedangkan pada 2019 naik 7,2 persen dibandingkan 2018.

Indonesia sepertinya tidak perlu ikut-ikutan melegalkan jaywalking. Untuk apa?

Baca: Kematian Pejalan Kaki Naik Drastis di AS, Ini Dugaan Penyebabnya

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Berita terkait

Korlantas Uji Coba Pengiriman Surat Tilang Melalui Whatsapp

1 hari lalu

Korlantas Uji Coba Pengiriman Surat Tilang Melalui Whatsapp

Bila sistem pengiriman surat tilang melalui Whatsapp aman, Korlantas akan memberlakukan aturan ini secara nasional.

Baca Selengkapnya

Pemberian Tilang Elektronik selama Mudik Lebaran 2024 Meningkat 15,9 Persen

20 hari lalu

Pemberian Tilang Elektronik selama Mudik Lebaran 2024 Meningkat 15,9 Persen

Pemberian tilang elektronik meningkat seiring semakin banyak kamera ETLE yang terpasang dan merekam pelanggaran lalu lintas

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Klaim Kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024 Turun 15 Persen

20 hari lalu

Korlantas Polri Klaim Kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024 Turun 15 Persen

Korlantas Polri mencatat kecelakaan lalu lintas di masa mudik lebaran 2024 turun 15 persen dan korban meninggal turun 3 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

22 hari lalu

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

22 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Lebaran Tercatat 19.611 Pelanggar Lalu Lintas, 511 Dikenakan Tilang Elektronik

23 hari lalu

Hari Ketiga Lebaran Tercatat 19.611 Pelanggar Lalu Lintas, 511 Dikenakan Tilang Elektronik

Hari ketiga Lebaran terjadi 317 kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan 43 orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

H-1 Lebaran 2024, Polri Catat Ada 60.157 Kendaraan Keluar Jakarta

26 hari lalu

H-1 Lebaran 2024, Polri Catat Ada 60.157 Kendaraan Keluar Jakarta

Pada H-1 Lebaran kemarin, melalui GT Cikampek Utama ada 20.668 kendaraan yang keluar Jakarta, dan 56 kendaraan masuk.

Baca Selengkapnya

Operasi Ketupat: Ada 213 Kecelakaan Lalu Lintas Hari Ini, 23 Orang Wafat

29 hari lalu

Operasi Ketupat: Ada 213 Kecelakaan Lalu Lintas Hari Ini, 23 Orang Wafat

Simak data Operasi Ketupat 2024 hari ini, Ahad, 7 April 2024. Jumlah kecelakaan hingga pelanggaran lalu lintas

Baca Selengkapnya

Hari Ini 48 Tahun Silam: Kilas Balik Berdirinya Apple Computer

35 hari lalu

Hari Ini 48 Tahun Silam: Kilas Balik Berdirinya Apple Computer

Perusahaan itu adalah Apple Computer Inc, yang didirikan hari ini 48 tahun silam di sebuah garasi kecil milik keluarga Jobs di Los Altos, California.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

38 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya