TEMPO.CO, Jakarta - Hyundai Motor Group dan SK On akan membangun pabrik baterai baru di Georgia untuk memasok kebutuhan baterai kendaraan listrik di pabrik perakitan di Amerika Serikat (AS).

Produsen mobil Korea Selatan dan baterai lithium baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman (MOU) pada Kamis, 8 Desember 2022. Kesepakatan ini untuk fasilitas manufaktur baterai kendaraan listrik baru dengan rincian kemitraan yang masih dalam pengembangan.

Perusahaan tersebut menyebutkan jika pabrik ini nantinya akan beroperasi pada tahun 2025.

“Dengan berdirinya pabrik baterai kendaraan listrik baru ini akan menciptakan kurang lebih 3.500 lapangan pekerjaan baru dengan investasi Rp 62-78 triliun,” kata Hyundai dikutip Reuters pada Jumat, 9 Desember 2022.

Sebelumnya, Hyundai telah menandatangani MoU dengan produsen baterai baterai kendaraan listrik SK On untuk mengamankan pasokan bagi mobil listrik yang diproduksi di Amerika Utara mulai 2025. Hyundai juga telah menggunakan baterai dari SK On pada mobil listriknya, Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 serta Kia EV6.

Secara terpisah, Hyundai akan melakukan terobosan terbaru pada bulan Oktober dengan membangun kendaraan listrik dan baterai di Bryan County, Georgia senilai Rp 86,4 triliun.

Sementara itu, Hyundai juga mengumumkan akan menyuntik mati Hyundai Ioniq Electric sedan di Indonesia lataran secara global model tersebut sudah tidak diproduksi sejak pertengahan tahun. Hyundai telah menghentikan produksi Ioniq Electric di Pabrik Ulsan, Korea Selatan, pada Juli 2022.

KHOLIS KURNIA WATI | REUTERS

Baca juga: Hyundai Ioniq Electric Disuntik Mati, Berapa Banyak Populasinya di Indonesia?

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto