TEMPO.CO, Jakarta - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) resmi menghentikan penjualan mobil listrik Ioniq Electric. Sedan listrik ini resmi dihentikan penjualannya setelah sebelumnya disuntik mati secara global pada Juli 2022.
"Sebenarnya ini dari global sudah lama, dan memang saat ini kami mengikuti dari sisi global saja," kata Head of Marketing Department PT HMID Astrid Ariani Wijana saat ditemui di Dealer Hyundai Cibubur, Kamis, 8 Desember 2022.
Dua tahun berkiprah di Indonesia, seberapa laku mobil listrik Hyundai Ioniq Electric ini?
Astrid mengklaim penjualan mobil listrik Hyundai Ioniq mencapai 500 unit di tahun 2020 hingga 2021. Menurut dia penjualan mobil Ioniq Electric memiliki porsi 50:50 dengan model elektrifikasi lainnya, yakni Kona EV.
"Dari tahun 2020 sampai 2021, mungkin sekitar 500 unit. Biasanya itu Kona dan Ioniq itu setengah-setengah," jelasnya.
Baca Juga:
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Ioniq Electric ini didatangkan dari Korea Selatan dalam bentuk completely build up (CBU) sebanyak 64 unit pada 2020.
Kemudian pada 2021, angka impornya naik menjadi 233 unit. Sedangkan di tahun 2022, Hyundai Indonesia hanya menerima sebanyak 45 unit Ioniq Electric untuk periode Januari-Oktober.
Lalu untuk penjualan wholesales, Hyundai Ioniq Electric laku sebanyak 45 unit di periode Januari-Oktober 2022. Angka tersebut jauh menurun dibanding periode yang sama pada tahun 2021, yang mencapai 228 unit.
Pada 2021 sendiri, secara keseluruhan penjualan mobil Ioniq Electric mencapai 234 unit. Sementara di tahun peluncurannya (2022), Hyundai Ioniq Electric hanya terjual 81 unit.
Baca juga: Soal Direbut Singapura, Bagaimana Peran IMI Mempertahankan Formula E Jakarta?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto