4 Negara Ini Terapkan ERP Alias Sistem Electronic Road Pricing, Begini Aturannya

Sabtu, 21 Januari 2023 18:40 WIB

Sejumlah kendaraan bermotor melintas di gerbang Electronic Road Pricing (ERP) saat uji coba di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin, 12 November 2018.Gerbang ERP di jalan Medan Merdeka Barat ini merupakan yang ketiga dipasang untuk uji coba pelaksanaan jalan berbayar. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih dalam tahap menggodok rencana sistem Electronic Road Pricing atau ERP. Dikutip dari dephub.go.id Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan kebijakan ini diberlakukan sebagi upaya mengatasi kemacetan dan mendorong penggunaan kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum.

Terdapat beberapa negara yang telah menerapkan kebijakan ini lebih dulu dari Indonesia, dikutip dari www.fortuneidn.com.

Baca: Sistem Jalan Berbayar Disarankan Tak Langsung Diterapkan di 25 Titik

Negara yang Terapkan ERP

1. Inggris

Sejak 2003, Inggris telah menerapkan jalan berbayar ERP. Sistem ini diberlakukan di jalan-jalan tertentu untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Di Londoh, jalan berbayar ini disebut dengan London Congestion Charging Scheme (LCCS). Para pengendara yang melewati jalan tertentu pada tiap Senin hingga Jumat, pada pukul 07.00 hingga 18.20 akan dikenai tarif 8 pound atau Rp114 ribu. Pada 2005 menteri transportasi Inggris menerapkan Teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk jalan berbayar. Kebijakan ini diterima dan diberlakukan jalan berbayar di beberapa kota.

Advertising
Advertising

2. Singapura

Singapura menjadi negara pertama yang menerapkan kebijakan Electronic Road Pricing (ERP). Pemerintah Singapuran melakukan hal ini karena melihat laju pertumbuhan mobil pribadi semakin meningkat dibanding pertambahan panjang jalan. Merujuk laman pengelola ERP Singapura, Land Transport and Authority (LTA), sekali melintas pengendara harus membayar S$0,25 atau Rp3.550 hingga S$10,00 atau Rp142.150. Harga ini disesuaikan dari jenis kendaraan, lokasi, waktu, dan tingkat kepadatan jalan.

3. Jerman

Jerman juga menjadi negara yang menerapkan jalan berbayar ERP. Sama seperti Inggris negara ini menggunakan GNSS pada sistem ERP. Sistem berbayar ini disebut dengan LKW Maut. LWK Maut itu sendiri diperuntukkan untuk truk dengan berat kendaraan yang sama atau lebih dari 12 ton dan berlaku pada jam sibuk. Pemerintah Jerman juga melakukan patroli dengan 300 armada kendaraan dan 540 petugas untuk berpatroli.

4. Swedia

Di kota Stockholm, sistem jalan berbayar ERP ini berlaku mulai pukul 06.30 hingga 18.30 pada hari kerja. Tetapi ada pengecualian untuk beberapa kendaraan seperti eperti taksi, kendaraan darurat, bus, mobil ramah lingkungan, dan pengendara yang berasal dari pulau Lidingo yang terisolasi. Sejak jalan berbayar ERP diberlakukan sekitar 25 persen terjadi penurunan kepadatan lalu lintas.

YOLANDA AGNE

Baca juga: PKS dan PSI Lagi Kompak Tolak Jalan Berbayar ERP di Jakarta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

5 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

4 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

5 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

9 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya