Mengecas Baterai EV Pakai Fast Charging Bikin Baterai Cepat Rusak? Ini Jawaban Pakar

Selasa, 31 Januari 2023 20:30 WIB

Sebuah kendaraan listrik sedang mengisi daya di SPKLU Gambir, Jakarta, 19 Juli 2022. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemilik kendaraan listrik banyak yang memilih menggunakan pengisi daya (charger) dengan tipe fast charging demi memangkas waktu pengisian daya baterai. Terlebih pengisian daya menggunakan fast charging ini bisa lebih cepat berjam-jam dibandingkan menggunakan charger standar.

Sebagai acuan, pengisian daya menggunakan wall box atau wall charger (AC), biasa memakan waktu 5 hingga 8 jam hingga baterai terisi penuh. Sementara jika menggunakan fast charging melalui DC, waktu pengisian bisa hanya 15 menit hingga 1 jam dengan kapasitas hingga 80 persen.

Namun nyatanya, penggunaan fast charging ini tidak disarankan untuk digunakan sebagian pilihan utama pengisian daya. Pasalnya, penggunaan pengisi daya cepat ini bisa memperpendek usia pakai baterai EV, bahkan bisa membuat baterai menjadi cepat rusak.

"Baterai pada prinsipnya punya Ah (ampere hours), biasanya paling cepat itu normalnya hitungan hour atau jam. Nah kalau fast charging itu di bahwa hour, menitan, jadi chargingnya 2 kali kapasitas dipaksa, otomatis thermal naik. Nah kalau thermal naik, keawetannya turun," kata pengamat teknologi mobil listrik Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi, dikutip dari Gooto hari ini, Selasa, 31 Januari 2023.

Agus menuturkan, penggunaan pengisian daya cepat ini bisa memperpendek usia pakai baterai. Walau saat ini, baterai kendaraan listrik ada yang sudah dibekali dengan teknologi yang memang bisa digunakan untuk pengisian daya cepat tanpa mempengaruhi keawetan baterai.

Advertising
Advertising

"Lithium Ferro-Phosphate (LFP) itu thermalnya relatif baik, bisa menahan thermal tinggi, jadi relatif aman kalau mau pengisian ulang baterai cepat. Kendaraan yang enggak butuh performa, baterai LFP ini cocok. Tapi kalau perlu performa, dia butuh NMC atau NCA," pungkasnya.

Dilansir dari laman resmi Wuling Indonesia, usia dan ketahanan baterai mobil listrik berbeda-beda tergantung dari jenis dan setelan kendaraan. Tapi secara umum, usia rata-rata baterai mobil listrik adalah berkisar antara 10 sampai 15 tahun atau setara dengan 200 ribu kilometer.

Daya tahan baterai mobil listrik juga dipengaruhi suhu kendaraan, yang mana ketika suhu terlalu dingin atau terlalu panas, bisa membuat baterai mobil listrik tidak awet pemakaiannya. Terlebih saat suhu kendaraan terlalu panas, hal tersebut akan membuat baterai menjadi lebih cepat terkuras dan memperpendek usia pakainya.

DICKY KURNIAWAN | KUSNADI CHAHYONO

Baca juga: SPKLU Astra Otopower Hadir di Jalan Tol Trans Jawa, Catat Lokasinya!

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Berita terkait

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

4 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

4 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Realme C65 5G akan Diluncurkan di India Pekan Ini, Berikut Spesifikasinya

4 hari lalu

Realme C65 5G akan Diluncurkan di India Pekan Ini, Berikut Spesifikasinya

Realme C65 5G dipastikan menjadi ponsel pertama di dunia yang ditenagai prosesor MediaTek Dimensity 6300.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

6 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

7 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

6 Tips agar Baterai Smartphone Tahan Lama

7 hari lalu

6 Tips agar Baterai Smartphone Tahan Lama

Lakukan enam tips berikut agar baterai smartphone Anda tahan lama.

Baca Selengkapnya

PLN: Transaksi di SPKLU Naik Lima Kali Lipat Selama Arus Mudik 2024

7 hari lalu

PLN: Transaksi di SPKLU Naik Lima Kali Lipat Selama Arus Mudik 2024

PT PLN (Persero) mencatat transaksi di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) naik lima kali lipat saat arus mudik dan arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

7 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

9 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

9 hari lalu

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

Penyediaan SPKLU itu merupakan bentuk dukungan PLN terhadap uji coba 5 unit Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (Alibo).

Baca Selengkapnya