Indonesia Ingin Gandeng Filipina untuk Produksi Kendaraan Listrik
Reporter
Dicky Kurniawan
Editor
Rafif Rahedian
Kamis, 30 Maret 2023 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menargetkan kerja sama dengan Filipina untuk hilirisasi produksi kendaraan listrik. Berbekal cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia optimistis bisa memimpin ekosistem kendaraan listrik di ASEAN hingga dunia.
"Dengan kerja sama yang lebih erat, kedua negara berpotensi meningkatkan produksi nikel dunia hingga 50 persen," kata Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid, dikutip dari Tempo.co hari ini, Kamis, 30 Maret 2023.
Menurut Arsjad, Indonesia dan Filipina memiliki sekitar 33 hingga 40 persen dari cadangan bijih nikel di seluruh dunia. Dengan berbekal hal itu, Arsjad menilai hal ini bisa memberikan dasar yang kuat untuk kerja sama dan menjadi pemimpin dalam ekosistem industri kendaraan listrik dan baterai.
Arsjad mencatat, nilai ekspor nikel dalam bentuk besi dan baka, nikel matte, dan mixed hydrate precipitate mencapai US$ 20 juta. Di Indonesia, hilirisasi nikel pada tahun 2021 berhasil meningkatkan nilai tambah komoditas dari US$ 1,1 miliar menjadi US$ 20,8 miliar.
"Contoh keberhasilan ini membuat Indonesia mendorong Filipina untuk bisa ikut andil berpartisipasi dalam kesuksesan hilirisasi industri kendaraan listrik dan baterai di kawasan ASEAN," pungkasnya.
DICKY KURNIAWAN | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Joan Mir Bicara Masalah Motor Balap Honda di MotoGP Portugal
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto