Pasukan gabungan dari TNI, Polri, SAR, Dishub, dan Ormas mengikuti apel gelar pasukan Operasi Ketupat Semeru 2022 di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat 22 April 2022. Pasukan gabungan tersebut akan dikerahkan untuk mengamankan jalanya arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah yang akan ditempatkan di daerah rawan kemacetan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
TEMPO.CO, Jakarta - Polri akan menggelar Operasi Ketupat 2023 bertepatan dengan mudik Lebaran 2023. Operasi Ketupat ini akan digelar dari 18 April hingga 1 Mei 2023 atau menjelang mudik lebaran hingga arus balik Lebaran 2023.
"Operasi Ketupat 2023 melibatkan 148.261 personel," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Mabes Polri pada Rabu lalu, 12 April 2023.
Dia menjelaskan sebanyak 148.261 personil itu terdiri 1.290 personel Mabes Polri, 91.153 dari polda jajaran, dan 55.818 dari instansi terkait lainnya.
Operasi tahun ini akan memfokuskan pada pengendalian di lokasi wisata, ketersediaan BBM, kenaikan harga, ketersediaan bahan pokok, hingga antisipasi bencana alam bekerja sama dengan BMKG.
Operasi Ketupat 2023 akan dilakukan di 146.475 lokasi obyek pengamanan Polri. Lokasi tersebut terdiri masjid, terminal, bandara, stasiun kereta api, pusat perbelanjaan, objek wisata, dan objek vital lainnya.
Operasi itu juga memberikan atensi untuk kecelakaan lalu lintas, pengaturan angkutan barang, serta rekayasa lalu lintas di jalan tol dan jalan alternatif lainnya.
Polri pun akan melakukan pengaturan penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni untuk kendaraan baik dari Jawa ke Sumatra maupun sebaliknya serta Pelabuhan Gilimanuk.
Pengaturan transportasi umum dan lalu lintas di sekitar pasar tumpah juga tak luput dari Operasi Ketupat 2023.
Polri bahkan bakal mendirikan 1.857 pos pengamanan, 713 pos pelayanan, dan 217 pos terpadu selama Operasi Ketupat 2023.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.