Indonesia Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Lokal Akhir Tahun Ini

Reporter

Tempo.co

Minggu, 7 Mei 2023 07:00 WIB

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko saat bertemu dengan Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN (OIKN), Alimuddin di Gedung Bina Graha Jakarta, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/4/2023). (ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden)

TEMPO.CO, Jakarta - Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan pabrik baterai lokal. Nantinya pabrik baterai kendaraan listrik lokal tersebut bakal beroperasi pada akhir tahun ini.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Sekjen Periklindo Tenggono Chuandra Phoa saat wawancara eksklusif bersama Tempo.co di Kantor Staf Presiden. Kehadiran pabrik baterai kendaraan listrik lokal ini dapat membantu produsen mencapai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi.

Menurut dia, baterai kendaraan listrik itu sendiri sudah mencapai TKDN sebesar 35 persen. Dengan begitu, produsen yang menggunakan baterai lokal hanya membutuhkan 5 persen lagi agar bisa masuk dalam daftar motor listrik penerima insentif.

“Akhir tahun ini sudah ada produsen baterai Indonesia. Sudah dibangun dan lagi disiapin semuanya. Bahkan lebih cepat (persiapannya) dari CATL atau LG. Akhir tahun ini sudah keluar. Jadi motor-motor ini akan mencapai 40 persen. Tahun depan sudah makin banyak lagi,” kata dia kepada Tempo.co.

“Dan itu (produsen baterai) member kita. Di pameran (Periklindo Electric Vehicle Show/PEVS 2023) akan ikut. Baterai cell-nya bikin di sini dengan Gotion. Pertama kali akan diperkenalkan pada pameran PEVS,” tambah dia.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Ketua Umum Periklindo Moeldoko juga menanggapi kehadiran pabrik baterai kendaraan listrik lokal baru ini. Dirinya mengatakan bahwa masyarakat nantinya bisa menilai sendiri apakah baterai buatan lokal itu punya kualitas tinggi atau tidak.

“Baterai itu yang pertama pasti kualitas, kualitas itu berkaitan dengan jarak tempuh. Berikutnya, beratnya, lalu kecepatan charging-nya. Yang kedua, jenisnya. Apakah (pabrik) yang dalam negeri ini bisa bersaing dengan poin-poin itu?,” ujar Moeldoko kepada Tempo.co.

“Karena saya kan tidak bisa memaksa (produsen) untuk harus membeli baterai dalam negeri. Tapi saya yakin kalau produk-produk dalam negeri ini baik, ngapain ngambil dari luar. Karena nanti akan mudah pasca jualnya, dan seterusnya,” tutup dia.

Pilihan Editor: Moeldoko soal Kendaraan Listrik: Pemerintah Harus bisa Pisahkan Ayam dengan Telur

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Berita terkait

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

13 jam lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

15 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

15 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

17 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

17 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

1 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

1 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

1 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

2 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya