NHTSA Tuntut 67 Juta Inflator Kantong Udara Buatan ARC Ditarik

Minggu, 14 Mei 2023 09:00 WIB

Ilustrasi airbag. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) menuntut penarikan (recall) 67 juta inflator kantong udara buatan pemasok ARC Automotive karena diyakini cacat produksi. Permintaan regulator keselamatan Amerika Serikat itu diumumkan dalam sebuah dokumen pada Jumat, 12 Mei 2023.

Badan keselamatan mobil tersebut mengatakan inflator pada kantor udara buatan ARC dapat menimbulkan risiko kematian atau cedera yang tidak masuk akal.

Bahkan ketika inflator tersebut pecah dengan kasus yang terus meningkat, "ARC belum membuat penentuan cacat yang memerlukan penarikan kembali," kata NHTSA dalam surat permintaannya kepada perusahaan yang berbasis di Tennessee seperti dikutip dari Reuters.

"Pecahan logam dari inflator kantong udara buatan ARC dapat mencederai penumpang, bukannya menggembungkan kantong udara yang terpasang dengan benar, justru menciptakan risiko kematian dan cedera yang tidak masuk akal."

Inflator kantong udara buatan ARC saat ini banyak dipakai produsen mobil seperti General Motors, Chrysler, BMW, Hyundai Motor, Kia Corp dan lainnya. GM pada hari Jumat, 12 Mei 2023, setuju untuk menarik kembali hampir 1 juta kendaraan dengan inflator kantong udara ARC setelah pecah pada bulan Maret yang mengakibatkan cedera wajah pada pengemudi.

Advertising
Advertising

ARC menolak kesimpulan tentatif NHTSA bahwa ada cacat produksi pada inflator buatannya. NHTSA kemudian meminta ARC untuk membuktikan-bahwa 67 juta inflator yang sudah digunakan ini tidak cacat produksi. ARC telah memproduksi inftlator tersebut selama 18 tahun terakhir. Perusahaan mengatakan akan terus bekerja dengan NHTSA dan produsen mobil untuk mengevaluasi kerusakan.

NHTSA pada tahun 2016 meningkatkan penyelidikan lebih dari 8 juta inflator kantong udara yang dibuat oleh ARC setelah seorang pengemudi tewas di Kanada dalam kendaraan Hyundai dan telah menyelidiki selama lebih dari tujuh tahun.

NHTSA awalnya membuka penyelidikan pada Juli 2015 menyusul dua laporan cedera. NHTSA mengatakan hingga Januari 2018, 67 juta dari inflator kantong udara frontal pengemudi dan penumpang diteliti.

ARC mencatat ada beberapa program pengujian inflator yang dikumpulkan dari kendaraan bekas atau kendaraan lain, tetapi tidak ada satu pun temuan inflator pecah selama pengujian ini.

67 juta inflator diproduksi untuk pasar AS di berbagai pabrik ARC dan digunakan oleh 12 produsen kendaraan dalam lusinan model. "Tidak satu pun dari pabrikan ini yang menyimpulkan bahwa cacat sistemik ada di seluruh inflator yang telah diproduksi," kata ARC.

NHTSA mengatakan bahwa ARC pada Januari 2018 menyelesaikan pemasangan perangkat pada jalur produksi inflator yang digunakan untuk mendeteksi pecahan logam dari pengelasan atau serpihan lainnya. NHTSA mengatakan tidak mengetahui masalah pada inflator ARC yang diproduksi sejak saat itu. ARC mengatakan weld slag belum dipastikan sebagai akar penyebab retakan tersebut.

NHTSA telah meneliti pecahnya inflator kantung udara selama lebih dari 15 tahun.

Selama dekade terakhir, lebih dari 67 juta inflator kantong udara Takata telah ditarik kembali di Amerika Serikat dan lebih dari 100 juta di seluruh dunia, penarikan kembali di sektor keamanan terbesar dalam sejarah.

Lebih dari 30 kematian di seluruh dunia - termasuk 24 kematian AS - dan ratusan cedera di berbagai kendaraan produsen mobil sejak 2009 terkait dengan inflator kantong udara Takata yang dapat meledak, melepaskan pecahan logam di dalam mobil dan truk. Kematian terakhir terjadi pada Juli 2022 di Chrysler 300 2010.

Pilihan Editor: Recall Ford Ranger Pick-Up Meluas, Airbag Takata Bermasalah

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Berita terkait

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

12 hari lalu

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

Kalangan Chaebol memiliki kekayaan dan pengaruh besar di Korea Selatan. Dinamika kehidupan mereka kerap dijadikan cerita drakor.

Baca Selengkapnya

Alasan Kpopers Desak Hyundai Batalkan Pembelian Aluminium Adaro, Diproduksi dengan PLTU Batubara

29 hari lalu

Alasan Kpopers Desak Hyundai Batalkan Pembelian Aluminium Adaro, Diproduksi dengan PLTU Batubara

Para aktivis dan Kpopers menentang Hyundai menggunakan alumunium dari smelter Adaro untuk produksi mobil mereka.

Baca Selengkapnya

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

29 hari lalu

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Mobil Hyundai Terbaru 2024, Bisa untuk Mudik

47 hari lalu

5 Rekomendasi Mobil Hyundai Terbaru 2024, Bisa untuk Mudik

Meskipun lebaran masih lama, tak ada salahnya Anda mempersiapkan mobil untuk mudik. Berikut rekomendasi mobil Hyundai terbaru untuk mudik.

Baca Selengkapnya

14 Sistem Partial Automated di 14 Mobil Kelas Atas Diuji, Hanya Satu Dianggap Acceptable

49 hari lalu

14 Sistem Partial Automated di 14 Mobil Kelas Atas Diuji, Hanya Satu Dianggap Acceptable

Mobil-mobil otonom masih terus diwarnai kasus tabrakan di jalan sehingga pabrik otomotif melipatgandakan sistem-sistem yang partially otomated.

Baca Selengkapnya

Hyundai LG Indonesia Produksi Sel Baterai April 2024, Pasok 150 Ribu Kendaraan Listrik

57 hari lalu

Hyundai LG Indonesia Produksi Sel Baterai April 2024, Pasok 150 Ribu Kendaraan Listrik

Indonesia direncanakan bakal memproduksi sel baterai listrik dari PT HLI mulai April 2024.

Baca Selengkapnya

10 Merek Mobil Terlaris di Dunia Sepanjang 2023, Toyota Juaranya

5 Maret 2024

10 Merek Mobil Terlaris di Dunia Sepanjang 2023, Toyota Juaranya

Deretan mobil terlaris di dunia sepanjang 2023, salah satunya Toyota yang masih memimpin posisi puncak selama 14 tahun berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Adu Teknologi Bus Listrik di Indonesia, Buatan Lokal Vs Asing

26 Februari 2024

Adu Teknologi Bus Listrik di Indonesia, Buatan Lokal Vs Asing

Meski lamban dibandingkan moda EV lain, beragam bus listrik mulai berkembang di Indonesia, dari buatan lokal hingga produk pabrikan asing.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Beri Insentif PPN dan PPnBM, Hyundai: Positif untuk Pertumbuhan Mobil Listrik

24 Februari 2024

Pemerintah Beri Insentif PPN dan PPnBM, Hyundai: Positif untuk Pertumbuhan Mobil Listrik

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menanggapi pemberian insentif fiskal, berupa PPN dan PPnBM ditanggung pemerintah, untuk mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Gandeng PLN, BMW Beri Promo Tambah Daya Bagi Konsumen Mobil Listrik

23 Februari 2024

Gandeng PLN, BMW Beri Promo Tambah Daya Bagi Konsumen Mobil Listrik

BMW Group Indonesia memberikan promo tambah daya untuk pembeli mobil listrik BMW i dan Mini Electric. Simak selengkapnya di sini:

Baca Selengkapnya