5 Motor Listrik Penerima Subsidi yang Hadir di PEVS 2023

Reporter

Erwan Hartawan

Minggu, 21 Mei 2023 18:00 WIB

Gesits Raya E hadir di PEVS 2023. (Tempo/Erwan Hartawan)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah memberikan insentif motor listrik ke masyarakat dengan syarat tertentu pada Maret 2023. Besaran subsidi sepeda motor listrik tersebut sebesar Rp 7 juta per satu KTP.

Pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 juga turut memamerkan motor listrik yang mendapatkan insentif. Bagi calon pembeli motor listrik dengan subsidi bisa hadir di hari terakhir PEVS, Minggu, 21 Mei 2023.

Berikut Tempo.co juga merangkum motor listrik di PEVS 2023 yang telah mendapatkan subsidi dari pemerintah:

1. Selis E-Max

Selis E-Max dibekali dynamo rear hub motor 1200 W dan baterai SLA 60 V 20 Ah dan LiFePO4 60V 25Ah. Satu baterainya diklaim mampu menempuh jarak hingga 60 km dengan kecepatan maksimum 50 km/jam.

Advertising
Advertising

Selis E-Max dibanderol dengan harga mulai Rp 15,5 juta khusus di PEVS 2023. Dengan subsidi dari pemerintah, konsumen hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 8,5 juta untuk mendapatkan motor listik E-Max.

2. Volta 401

Motor berbasis baterai ini dibekali dinamo dengan tenaga maksimal 1.500 watt. Volta 401 memiliki jarak tempuh 55 km dan kecepatan maksimum 60 km/jam.

Volta 401 dijual dengan harga sebesar Rp 18,5 juta di PEVS 2023. Jika dipotong insentif motor listrik yang diberikan pemerintah, maka harga Volta 401 menjadi Rp 11,5 juta.

3. Rakata S9

Motor listrik Rakata S9 memakai dinamo bertenaga 800 W. Dengan dinamo tersebut S9 mampu melaju maksimal 50 km/jam dengan jarak maksimal hingga 50-60 km.

Dalam pameran PEVS 2023, Rakata S9 ditawarkan dengan harga Rp 14,9 juta. Bagi pengunjung yang masuk dalam daftar penerima subsidi pembeli dapat membawa pulang S9 dengan harga Rp 7,9 juta.

4. Gesits Raya G dan Raya E

Gesits membawa dua model Raya, yakni tipe G dan E, ke pameran PEVS 2023. Perbedaan keduanya ada pada jenis baterai, untuk raya G memakai 72V 20Ah sementara Raya E memakai 72V 15Ah.

Perbedaan ini berpengaruh pada jarak tempuh, dimana Raya E haya mencapai 40 km sementara Raya G bisa mencapai 60 km. Adapun untuk top speednya, dua motor listrik ini bisa mencapai 70 km/jam.

Raya E dijual dengan harga sebesar Rp 24 juta dan Raya G dijual 27,9 jutaan. Harga tersebut belum termasuk insentif motor listrik sebesar Rp 7 juta dari pemerintah.

5. Smooth Tempur dan Zuzu

Smoot Motor mengadopsi teknologi dari SWAP Energy yang membuatnya mudah menukar baterai di 1.000 titik strategis SWAP Station.

Smoot Tempur dibanderol Rp 18,5 juta, sementara Smoot Zuzu punya harga lebih mahal yakni Rp 19,9 juta. Harga tersebut belum termasuk subsidi motor listrik Rp 7 juta.

Pilihan Editor: 11 Jenis Pelanggaran yang Diincar Saat Tilang Manual Kembali Diterapkan

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Berita terkait

FIF Dapatkan Pembiayaan Hijau, untuk Leasing Motor Listrik hingga Panel Surya

1 hari lalu

FIF Dapatkan Pembiayaan Hijau, untuk Leasing Motor Listrik hingga Panel Surya

FIF mendapatkan pembiayaan hijau senilai USD 60 juta dari tiga bank asal Jepang. Modal itu buat leasing motor listrik hingga panel surya.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

2 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Daftar Konversi Motor Bensin ke Motor Listrik

2 hari lalu

Begini Cara Daftar Konversi Motor Bensin ke Motor Listrik

Pendaftaran konversi motor bensin menjadi motor listrik dapat dilakukan dengan dua cara, yakni offline dan online. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

8 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

8 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

8 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

16 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Belum Rampung Juga, Menteri ESDM Ungkap Kendala Revisi Perpres 191 soal BBM Subsidi

41 hari lalu

Belum Rampung Juga, Menteri ESDM Ungkap Kendala Revisi Perpres 191 soal BBM Subsidi

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut progres pengerjaan revisi Peraturan Presiden atau Perpres 191 tentang bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terkendala di data.

Baca Selengkapnya