4 Manfaat BBM Bioetanol, Hemat Bahan Bakar hingga Mengurangi Emisi

Rabu, 21 Juni 2023 06:30 WIB

Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu 3 September 2022. Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter serta Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan meluncurkan produk bahan bakar minyak baru, yakni bioetanol dengan research octane number (RON) 95. Bioetanol ini disebut sebagai bahan bakar ramah lingkungan campuran Pertamax (RON 92) dan etanol 5 persen.

"Jadi, nanti Pertamina di bulan ini mau launching produk baru, yaitu Bioetanol. Jadi, Pertamax kita campur dengan etanol," jelas kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam konferensi pers di Grha Pertamina, Selasa, 6 Juni 2023.

Bila dikutip dari laman Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada, bioetanol merupakan jenis bahan bakar terbarukan yang diperoleh melalui fermentasi biologis bahan organik, terutama tanaman yang kaya akan karbohidrat seperti jagung, tebu, sorgum, dan tanaman lainnya.

Proses fermentasi ini mengubah gula yang terkandung dalam tanaman menjadi etanol, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin kendaraan. Bioetanol menjadi salah satu bahan kimia yang ramah lingkungan karena dibuat dari bahan-bahan alam yang edible maupun non edible.

Bioetanol sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan, muncul sebagai bahan bakar alternatif. Bahan bakar jenis ini disebut bisa sebagai solusi energi terbarukan di tengah perubahan iklim dan ketergantungan tinggi pada bahan bakar fosil.

Advertising
Advertising

Bioetanol sendiri memiliki sejumlah manfaat bagi masyarakat dan juga lingkungan. Berikut adalah empat penggunaan bahan bakar bioetanol.

1. Menghemat Bahan Bakar dan Meningkatkan Performa

U.S Department of Energy mengungkapkan bahwa penggunaan bioetanol terhadap penghematan bahan bakar bervariasi bergantung pada perbedaan energi dalam campuran yang digunakan. Misalnya, pada E85 yang mengandung 83 persen kandungan etanol memiliki energi sekitar 27 persen lebih sedikit dibandingkan bensin.

Dampak terhadap penghematan bahan bakar berkurang seiring dengan berkurangnya kandungan etanol. Jika dioptimalkan menggunakan campuran etanol yang lebih tinggi, penghematan bahan bakar kemungkinan besar akan meningkat sebagai hasil dari peningkatan efisiensi mesin.

Etanol juga memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bensin, sehingga bisa memberikan peningkatan tenaga atau kinerja mesin. Misalnya, para pembalap sering mengisi bahan bakar mobil balap mereka dengan E98 karena oktannya yang tinggi.

2. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Saat dibakar, bioetanol menghasilkan emisi karbon dioksida, tetapi jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti bensin atau diesel.

Bahan baku bioetanol seperti jagung atau tebu juga bisa menyerap karbon dioksida selama fotosintesis mereka. Dengan demikian, mereka bisa membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

3. Kemandirian Energi

Bietanol memberikan harapan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri tanpa bergantung pada impor bahan bakar fosil. Dengan mengandalkan sumber daya hayati yang dapat diperbaharui, negara dapat membangun kapasitas produksi bioetanol yang lebih besar dan meningkatkan keberlanjutan energi secara keseluruhan.

4. Membuka Lapangan

Produksi etanol menciptakan lapangan kerja di daerah pedesaan yang membutuhkan kesempatan kerja. Menurut Renewable Fuels Association, produksi etanol pada tahun 2021 menyumbang lebih dari 73.000 pekerjaan langsung di seluruh negeri.

DICKY KURNIAWAN | YOLANDA AGNE

Pilihan Editor: Pertamina Siapkan BBM Bioetanol RON 95, Bakal Lebih Mahal dari Pertamax

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Berita terkait

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

10 jam lalu

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

Greenpeace mengkritik Pemerintah Indonesia yang masih menolerir proyek PLTU. Pemenuhan Paris Agreement 2015 masih jauh panggang dari api.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

15 jam lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

15 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

20 jam lalu

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.

Baca Selengkapnya

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

22 jam lalu

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina menjalankan perintah presiden.

Baca Selengkapnya

Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

1 hari lalu

Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

Pertamina membangun kerja sama strategis dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil untuk pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) lintas batas antara Indonesia dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

1 hari lalu

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla akan hadir sebagai saksi meringankan dalam sidang dugaan korupsi pengadaan LNG dengan terdakwa Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

1 hari lalu

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Melalui penguatan kerja sama ini, PHE dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS/CCUS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES)

Baca Selengkapnya

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

1 hari lalu

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

IHC mengambil peran strategis sebagai koordinator layanan tim medis untuk tamu VVIP, bersama Kementerian Sekretariat Negara di WWF

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

1 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

Pertamina siapkan ketersediaan pasokan energi jelang World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, 18 - 25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya