BYD Berencana Investasi EV Sebesar 1 Miliar Dolar di India

Sabtu, 15 Juli 2023 09:00 WIB

Logo mobil listrik BYD. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - BYD berencana untuk berinvestasi kendaraan listrik dan baterai di India dalam kemitraan dengan perusahaan lokal. Pabrikan mobil listrik Cina ini mengajukan proposal investasi dengan nilai sebesar satu miliar dolar.

Melansir laman Reuters, BYD dan Megha Engineering and Infrastructures, yang berbasis di Hyderabad, telah mengajukan proposal kepada regulator India untuk membentuk usaha patungan. Rencana jangka panjangnya adalah membangun jajaran lengkap mobil listrik merek BYD di India dari hatchback hingga model mewah.

BYD masih belum memberikan komentar terkait investasinya di India. Namun, sebelumnya BYD sempat mengungkapkan rencananya untuk mendirikan pabrik di India, yang merupakan pasar mobil terbesar ketiga di dunia.

Rencana investasi di India merupakan bagian dari ekspansi global BYD untuk bisa melawan dominasi Tesla yang masih memimpin pasar EV dunia. Jika investasi di India disetujui, maka BYD akan hadir di semua pasar mobil global utama, kecuali Amerika Serikat.

BYD telah menginvestasikan 200 juta dolar di India untuk menjual SUV listrik Atto 3 dan e6 EV sebagai armada perusahaan. Tahun ini, perusahaan juga berencana untuk meluncurkan sedan listrik mewah.

Advertising
Advertising

Proposal investasi BYD juga mencakup kerja sama dengan Megha Engineering untuk mendirikan stasiun pengisian daya di India. Selain itu, BYD juga berencana membangun pusat penelitian, pengembangan dan pelatihan.

Sejak 2020, India memang tengah memperketat pengawasan terhadap investasi dari negara-negara tetangga, termasuk Cina. Hal tersebut membuat Great Wall Motor terpaksa menangguhkan rencana investasinya sebesar satu miliar dolar di India.

DICKY KURNIAWAN | REUTERS

Pilihan Editor: Neta Bakal Hadirkan 5 Mobil Listrik di GIIAS 2023

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Berita terkait

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

10 jam lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

15 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

18 jam lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

21 jam lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

1 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

1 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

1 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

1 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

1 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

2 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya