TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Chery Sales Indonesia (CSI) telah menyiapkan strategi khusus untuk dapat bersaing dengan mobil-mobil pabrikan Jepang yang kini menguasai pasar Indonesia. Mengingat, mobil Cina masih memiliki stigma miring bagi konsumen Tanah Air.

Head PR Marketing PT CSI Rifki Setiawan tak menampik hal tersebut. Menurut dia, satu tantangan yang dihadapi Chery di Indonesia adalah masih tertanamnya perspektif atau stigma miring tentang mobil Cina dibanding lansiran Jepang dan Eropa.

"Untuk meyakinkan konsumen soal kualitas Chery ini hanya dengan memberi kesempatan melihat langsung, berinteraksi, memberi experience seperti test drive yang lebih leluasa ," kata Rifki di sela pameran Government Procurement Forum and Expo (GPFE) 2023 Yogyakarta, Jumat, 14 Juli 2023.

Lebih lanjut Rifki mengatakan bahwa Chery mau tak mau harus menyiapkan event atau pameran yang lebih panjang durasi waktunya demi memberi pengalaman lebih pada konsumen. Menurut dia, pameran yang durasinya hanya 3-7 hari masih belum cukup.

"Kami sedang melobi beberapa pusat perbelanjaan di wilayah Jawa, agar bisa menggelar event setidaknya dengan durasi satu bulan," kata dia.

Terlepas dari itu, Chery mulai tahun ini juga telah masuk layanan e-catalog pemerintah untuk ditawarkan sebagai mobil dinas operasional. "Untuk mobil operasional pemerintah kami targetkan unit yang ada bisa untuk ambulance premium dan juga mobil patroli," kata Rifki.

Selain itu, penambahan jaringan dealer juga akan digarap Chery dalam waktu dekat ini. Terutama wilayah dengan pasar potensial yang belum memiliki pusat penjualan mobil dan layanan servis.

Chery saat ini baru memiliki 34 dealer resmi yang tersebar di Indonesia. Untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah sendiri baru ada dua dealer yang berada di Semarang dan Solo.

Pilihan Editor: Tak Hanya Elektrifikasi, Yamaha Akan Kembangkan Motor Hidrogen

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto