TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan asal Cina seperti Wuling dan DFSK lebih memilih menjual mobil listrik berdimensi mungil alias compact di Indonesia. Saat ini Wuling memiliki dua produk yani Air EV dan Binguo EV, sedangkan DFSK memiliki Seres EV.

Menanggapi hal tersebut, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan keberagaman model mobil listrik di Indonesia merupakan hal baik. Hal tersebut nantinya dapat menjadi kompetisi dan juga kolaborasi dalam mengembangkan produk.

"Kami berharap pemain otomotif di Indonesia itu melakukan kolaborasi dan kompetisi. Jadi bukan hanya dalam marketing activity, namun juga dalam hal pengembangan produk. Kompetisinya bagaimana? Tentunya dengan menjual kendaraan listrik sebanyak-banyaknya di Indonesia," kata Soerjo disela-sela acara Tempo Energy Day di Jakarta, Selasa, 22 November 2023.

Berberda dari Wuling dan DFSK, Hyundai memiliki dua model mobil listrik yang bermain di segmen premium, yakni Ioniq 5 dan Ioniq 6.

Meski begitu, Hyundai juga siap untuk memproduksi mobil listrik yang segmennya di bawah Ioniq 5 dan Ioniq 6. Menurut Soerjo, produk elektrifikasi yang sedang digodok adalah MPV 7-seater.

"(7-seater) itu seperti kertas putih, pasarnya masih luas, bentuknya juga masih bervariasi. Kami sudah punya Ioniq 5 dan Ioniq 6, mungkin itu bisa diterima konsumen sekarang," ujar dia.

Dia menambahkan bahwa Hyundai Indonesia melihat peluang untuk segmen di bawah Ioniq 5 dan 6. "Kami memiliki kesempatan memenuhi kebutuhan lokal masyarakat Indonesia yang sangat familiar dengan 7-seater atau MPV, berarti kami juga akan masuk di segmen itu," Soerjo menambahkan.

Pilihan Editor: Hyundai Siap Jual Mobil Listrik MPV 7-Seater di Indonesia, Model Apa?

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto