Formula 1 Pelajari Penggunaan Mesin Hidrogen untuk Seri Balap Internasional

Sabtu, 9 Desember 2023 12:21 WIB

Pembalap Red Bull, Max Verstappen dalam latihan mejelang Formula 1 Jepang di Sirkuit Suzuka, Jepang, 22 September 2023. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Jakarta - Ajang balap Formula 1 (F1) bekerja sama dengan FIA dan Extreme H, mulai mempelajari dan mengeksplorasi potensi mesin hidrogen digunakan di ajang balap internasional. Ketiganya membentuk Hydrogen Working Group untuk mempelajari lebih lanjut untuk opsi mesin berkelanjutan ini.

Pengumuman ini bukan berarti F1 akan menjadi seri balap bertenaga hidrogen. Namun, mereka tengah menjajaki potensi teknologi tersebut seiring dengan upaya mereka untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam beberapa tahun mendatang.

"Olahraga kami memiliki tradisi untuk mengedepankan teknologi baru dalam persepsi publik dalam jangka waktu yang sangat singkat. Kami melakukan ini dengan berpikiran terbuka terhadap semua solusi dan merangkul rekayasa lintas fungsi," kata Kepala Teknis F1 Pat Symonds, dikutip dari laman Carscoops hari ini, Sabtu, 9 Desember 2023.

F1 akan mengeksplorasi teknologi hidrogen ini dengan bantuan dari pihak seri balap Extreme H yang dijalankan oleh Alejandro Agag. Seri balap offroad listrik ini telah merencanakan untuk bertransisi ke tenaga hidrogen baru pada tahun 2025.

"Saat ini mereka bertaruh pada bahan bakar sintetis dan itu tidak masalah. Namun hidrogen akan menjadi salah satu teknologi masa depan, yang merupakan bagian dari persamaan. Jadi mengapa kita tidak mengawasinya?" ujar Agag.

Advertising
Advertising

F1 saat ini tengah meningkatkan penggunaan bahan bakar sintetis pada mobil balapnya. F1 bekerja sama dengan produsen mobil seperti Porsche, yang percaya bahwa teknologi ini akan memungkinkan mesin pembakaran internal yang lebih ramah lingkungan.

Hidrogen memiliki emisi knalpot yang lebih sedikit dibandingkan gas tradisional, dan pembuatannya memerlukan banyak energi dan bisa menghasilkan polusi jika permintaannya meningkat drastis.

Oleh karena itu, para peneliti menyarankan agar energi tersebut lebih baik digunakan pada industri yang tidak mudah dialiri listrik seperti angkutan truk jarak jauh, pelayaran, dan aeronautika, ketimbang digunakan pada kendaraan penumpang.

DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS

Pilihan Editor: Max Verstappen Sebut Tak Masalah Berduet dengan Perez maupun Ricciardo

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Berita terkait

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

1 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

Profil 2 Penguasa Peraih Titel Juara Dunia Formula 1 Terbanyak

2 hari lalu

Profil 2 Penguasa Peraih Titel Juara Dunia Formula 1 Terbanyak

Pemegang Juara Dunia Formula 1 sepanjang masa yaitu Michael Schumacher yang memegang rekor bersama Lewis Hamilton dengan 7 gelar jawara jet darat.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

2 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

74 Tahun Formula 1 Telah Digelar, Pertama Kali Dilangsungkan di Silverstone Diikuti Pangeran Thailand dan Musisi Jazz

3 hari lalu

74 Tahun Formula 1 Telah Digelar, Pertama Kali Dilangsungkan di Silverstone Diikuti Pangeran Thailand dan Musisi Jazz

Pada 13 Mei 1950, peluncuran kejuaraan dunia balap pertama dilangsungkan di Silverstone, Inggris. Itu dicatat sebagai Formula 1 pertama kali digelar.

Baca Selengkapnya

Hasil Sprint Race Formula 1 Miami 2024: Max Verstappen Juara, Leclerc Kedua

11 hari lalu

Hasil Sprint Race Formula 1 Miami 2024: Max Verstappen Juara, Leclerc Kedua

Pembalap Red Bull, Max Verstappen, menjadi yang tercepat dalam sesi sprint race Formula 1 Miami 2024.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

12 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Hengkang dari Red Bull Racing, Mengenal Adrian Newey

12 hari lalu

Hengkang dari Red Bull Racing, Mengenal Adrian Newey

Setelah lama bekerja sama di ajang F1, Red Bull Racing dan Adrian Newey berpisah

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

18 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Ketua Umum IMI Dukung Adventure Offroad di Kebumen

19 hari lalu

Ketua Umum IMI Dukung Adventure Offroad di Kebumen

Kejuaraan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan para offroader sehingga mampu menaklukan berbagai lintasan yang berat.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

22 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya