Chery Tak Khawatir soal Banyaknya Merek Cina yang Masuk Indonesia

Reporter

Senin, 15 Januari 2024 19:04 WIB

Rifkie Setiawan Head of Marketing & PR PT Chery Sales Indonesia menunjukkan produksi perdana Omoda E5 di acara Forwot HUT ke-20 pada 3 Desember 2023. (Foto: Forwot)

TEMPO.CO, Jakarta - PT Chery Sales Indonesia menanggapi banyaknya merek Cina yang masuk ke pasar otomotif Indonesia tahun ini. Menurut Chery, hal tersebut tidak membuat mereka khawatir untuk bersaing di pasar nasional.

Head of Brand PT Chery Sales Indonesia Rifki Setiawan mengaku percaya diri mereknya bisa bertarung dengan brand-brand baru yang akan masuk ke pasar Tanah Air. Karena, kata dia, Chery sudah lebih dulu hadir di Indonesia ketimbang kompetitor lainnya.

“Yang pasti kita sudah menang dalam hal start, dari sisi brand image, awareness, dan beberapa survei awareness kita sudah lumayan dibanding kompetitor, bisa dibilang investasi kita dibanding kompetitor bisa lebih baik,” ujar dia.

“Karena Kompetitor jor-joran banget (dalam hal investasi). Tapi kita dengan strategi yang lebih fokus dan targeting, itu ternyata bisa seefektif itu. Kita juga sudah menang positioning,” tambah dia saat ditemui di Tangerang.

Atas dasar itu, Chery Indonesia mengaku tidak khawatir dengan hadirnya sejumlah merek baru yang berdatangan tahun ini. Terlebih, mereka juga sudah memiliki strategi untuk bisa survive di pasar otomotif Tanah Air.

Advertising
Advertising

“Jadi dengan value yang sudah kita dapat selama ini, kita sebenarnya sama sekali tidak khawatir. Karena kita tinggal boosting kegiatan dan awareness lagi. Karena orang sudah tahu (mereka kita), tinggal kita recall. Kalau kompetitor kan perlu effort dari awal,” jelas Rifki.

“Jadi karena mereka baru lari, kita sudah jauh. Itu membuat kita lebih leluasa untuk strategi menguasai pasar. Meski brand-brand baru memang sudah banyak saat ini, tapi buat kita belum khawatir,” lanjut dia.

Terlepas dari itu, Chery Indonesia tetap memandang positif kedatangan brand-brand Cina yang akan masuk pasar Tanah Air. Karena, menurut dia, hal itu bisa membuat masyarakat lebih leluasa dalam memilih mobil yang diinginkan.

“Sebenarnya ini positif juga untuk market, karena market ini akan tumbuh lebih variatif. Ini juga menjadi awal bagi orang atau pasar agar lebih terbuka untuk bisa mendapatkan informasi dari berbagai macam merek. Jadi mereka bisa memilih brand secara tepat,” tutup dia.

Pilihan Editor: 3 Pertarungan Bersejarah dalam MotoGP, Valentino Rossi Punya 3 Rival

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Berita terkait

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

3 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

5 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

12 jam lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

20 jam lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

22 jam lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

1 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

KPK Sita 1 Mobil Mercedes Benz Sprinter Milik Syahrul Yasin Limpo

1 hari lalu

KPK Sita 1 Mobil Mercedes Benz Sprinter Milik Syahrul Yasin Limpo

KPK menyita 1 mobil merk Mercedes Benz Sprinter 315 CD warna hitam dalam penanganan kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

1 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

2 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

2 hari lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya