Bos Kiat Minta Mobil Mahesa Tak Perlu STNK, Ini Jawaban Polisi

Kamis, 5 Oktober 2017 18:47 WIB

Prototip mobil Mahesa Nusantara. 4 Oktober 2017. TEMPO/Dinda Leo Listy.

TEMPO.CO, Klaten - Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Ajun Komisaris Adityawarman angkat suara soal permintaan bos Kiat Motor, Sukiyat, agar mobil perdesaan Mahesa Nusantara tidak perlu dibuatkan surat tanda nomor kendaraan (STNK). Adityawarman mengatakan jika purwarupa Mahesa Nusantara dinyatakan lolos dari sejumlah uji di Direktorat Jenderal Perhubungan, prinsipnya sama dengan kendaraan lain wajib dilengkapi STNK.

"Kalau sudah dinyatakan lulus uji, sudah keluar SRUT (surat registrasi uji tipe), maka akan disertai ketentuan selanjutnya bahwa tiap kendaraan harus dilengkapi pelat nomor, BPKB, dan STNK. Jadi pengemudinya juga harus punya SIM sebagai tanda kemampuan bermotor," kata Adityawarman saat dihubungi Tempo, Kamis, 5 Oktober 2017.

Baca: Selain STNK, Sukiyat Usul Mahesa Nusantara Tak Perlu Uji Tipe

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klaten Purwanto Anggoro Cipto mengaku belum bisa memberikan tanggapan apakah Mahesa Nusantara musti dilengkapi STNK.

"Maaf kami belum mengecek spec-nya yang pasti seperti apa sehingga belum bisa memberikan tanggapan. Soal STNK dan SIM untuk Mahesa, apakah harus pakai atau tidak, bisa ditanyakan langsung ke Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang mempunyai kewenangan menerbitkan SRUT," kata Purwanto.

Menurut Sukiyat, usulan tanpa STNK tersebut agar tak membebani petani. “Mahesa ini kan kayak grandong (sebutan untuk kendaraan hasil modifikasi mesin pertanian untuk alat angkut perdesaan). Harapan saya tidak usahlah pakai STNK,” kata Sukiyat.

Advertising
Advertising

Menurut Sukiyat, ada baiknya pemilik Mahesa Nusantara cukup menggunakan plembir sebagai pengganti STNK. Plembir adalah meterai dari timah, kertas, atau plastik yang fungsinya sebagai tanda bahwa pemiliknya telah membayar pajak kendaraan.

Baca: Kisah Mobil Mahesa Menggunakan Mesin Traktor Buatan Yogyakarta

Sukiyat mengatakan plembir banyak digunakan masyarakat pada era 80-an sebagai tanda sudah membayar pajak kendaraan seperti sepeda kayuh, gerobak, andong, atau dokar. Bedanya dengan STNK, plembir musti ditempelkan pada kendaraan alias tidak boleh disimpan di dompet.

“Anggap saja Mahesa ini gerobak atau andong. Hanya diperuntukkan di jalan-jalan perdesaan, tidak untuk jalan raya,” kata Sukiyat.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Penghapusan Data STNK Usai Pajak Mati 2 Tahun Segera Diterapkan

1 Agustus 2022

Penghapusan Data STNK Usai Pajak Mati 2 Tahun Segera Diterapkan

Aturan soal penghapusan data STNK yang pajaknya mati 2 tahun ini termaktub dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Pasal 74.

Baca Selengkapnya

Tips Mengurus Kehilangan STNK yang Bukan Atas Nama Sendiri

19 September 2021

Tips Mengurus Kehilangan STNK yang Bukan Atas Nama Sendiri

Berikut tips dan langkah-langkah mengurus STNK hilang yang bukan atas nama sendiri.

Baca Selengkapnya

Terdapat Stiker Hologram di STNK, Apa Gunanya?

17 Juli 2021

Terdapat Stiker Hologram di STNK, Apa Gunanya?

Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dilengkapi stiker hologram. Lalu kira-kira apa gunanya?

Baca Selengkapnya

Mobil Esemka Pakai Nama Garuda, Borneo, Bima, dan Digdaya

11 Oktober 2018

Mobil Esemka Pakai Nama Garuda, Borneo, Bima, dan Digdaya

100 unit mobil Esemka disebut sudah mengajukan sertifikat registrasi uji tipe (SRUT).

Baca Selengkapnya

Jika Diminta, Sukiyat Siap Membantu Majukan Mobil Esemka

4 Oktober 2018

Jika Diminta, Sukiyat Siap Membantu Majukan Mobil Esemka

Mobil Esemka dikabarkan akan diluncurkan dalam waktu dekat. Aktivitas di Pabrik Boyolali pun telah bersiap.

Baca Selengkapnya

Polisi Sita 475 STNK Motor Palsu, Dijual Rp 200 Ribu ke Penadah

12 Maret 2018

Polisi Sita 475 STNK Motor Palsu, Dijual Rp 200 Ribu ke Penadah

Polisi Bekasi bongkar kasus pembuatan STNK sepeda motor curian yang harganya Rp 200 ribu per STNK.

Baca Selengkapnya

Produksi Mahesa, Sukiyat Ingin Tata Motors dan Sokon Bergabung

4 Januari 2018

Produksi Mahesa, Sukiyat Ingin Tata Motors dan Sokon Bergabung

Sukiyat mengatakan, Sokon dan Tata rencananya akan turut membuat sebagian komponen Mahesa yang ditargetkan mulai diproduksi massal pada Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Produsen Mahesa Nusantara Batal Bangun Pabrik

2 Januari 2018

Ini Alasan Produsen Mahesa Nusantara Batal Bangun Pabrik

Sukiyat mengatakan, seluruh komponen Mahesa Nusantara dikerjakan secara keroyokan oleh sejumlah Industri Kecil Menengah (IKM) di Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Airlangga Minta Produsen Mobil Desa Siapkan Aftersales

5 November 2017

Menteri Airlangga Minta Produsen Mobil Desa Siapkan Aftersales

Airlangga menyebutkan ada 4 langkah yang sudah dilakukan Kemenperin dalam percepatan pengembangan mobil desa.

Baca Selengkapnya

Produksi Mahesa, Sukiyat Rekrut Bekas Pegawai Pabrik Mobil Jepang

4 November 2017

Produksi Mahesa, Sukiyat Rekrut Bekas Pegawai Pabrik Mobil Jepang

Sukiyat optimistis Mahesa Nusantara sudah bisa beroperasi pada Maret 2018.

Baca Selengkapnya