Subsidi Akan Dicabut, Penjualan Mobil Listrik di Cina Melonjak

Reporter

Terjemahan

Senin, 25 Desember 2017 07:56 WIB

Awak media dan mengunjung memperhatikan mobil listrik konsep Faraday Future FFZERO1 saat berlangsungnya Beijing International Automotive Exhibition di Beijing, Cina, 25 April 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Beijing -Melonjak Penjualan mobil energi terbarukan seperti mobil listrik dan hybrid, terutama yang memiliki jarak dekat, mencapai rekor tertinggi di Cina menjelang akhir tahun.

Menurut laporan China Daily, peningkatan penjualan ini didorong oleh kekhawatiran bahwa pemerintah akan mengurangi subsidi pembelian kendaraan tersebut pada tahun 2018.

Menurut data dari Asosiasi Kendaraan Penumpang di Cina, sebanyak 81.000 mobil listrik dan plug-in hybrid (terutama mobil penumpang) terjual di Cina pada bulan November, meningkat 87 persen (YoY).

Baca: Mobil Listrik Dahlan yang Ringsek Dipamerkan

"Pabrikan dan pelanggan memanfaatkan kebijakan saat ini, Anda bisa memperkirakan kenaikan di bulan Desember nanti," kata Cui Dongshu, sekretaris jenderal asosiasi tersebut.

Lonjakan tersebut terjadi karena pemerintah pusat dilaporkan berencana untuk memangkas subsidi pada tahun baru di mana mobil energi baru telah menjadi subyek sejak 2010. Surat kabar Economic Observer melaporkan bahwa mobil penumpang dengan jarak tempuh baterai antara 100 kilometer dan 150 kilometer, yang kini menikmati subsidi 20.000 yuan setara Rp 41.224.454) dari pemerintah, tidak akan lagi disubsidi pada 2018.

Mobil listrik dan plug-in hybrid yang memiliki jarak tempuh antara 150 kilometer sampai 250 kilometer yang semula mendapatkan subsidi sebesar 36.000 yuan (Rp 74.204.018) dipotong lebih dari 40 persen menjadi 20.000 yuan. Namun, subsidi mobil dengan baterai yang mampu menempuh jarak di atas 350 kilometer akan ditingkatkan dari 44.000 yuan (Rp 90.693.800) menjadi 50.000 yuan (Rp 103.061.137). Cina juga berencana menginstruksikan pemerintah daerah untuk berhenti menawarkan subsidi, yang mencapai 50 persen subsidi pemerintah tahun ini.

Simak: NGK Kembangkan Baterai Solid State untuk Mobil Listrik

Skema tersebut, bila diterapkan, akan bertentangan dengan rencana Cina sebelumnya bahwa pihaknya akan mempertahankan subsidi pada tahun 2018 pada tingkat yang sama pada tahun 2017. Mulai mengurangi subsidi dari 2019 sampai 40 persen dari level 2016 dan menghentikan subsidi pada akhir tahun 2020.

Wakil Presiden Eksekutif China Association of Automobile Manufacturers dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pemotongan (subsidi) tersebut mungkin karena sektor ini tumbuh lebih cepat dari perkiraan dan dengan demikian subsidi yang dikeluarkan lebih banyak dari jumlah yang disisihkan dalam anggaran.

Cina sejauh ini telah memproduksi lebih dari 1,5 juta mobil dengan energi terbarukan, menurut asosiasi tersebut. Pemerintah Cina dikabarkan telah menghabiskan 59 miliar yuan (Rp 121,6 triliun) sampai 2015 untuk subsidi energi mobil baru, dan mungkin perlu menyisihkan 83 miliar yuan (Rp 171 triliun) lagi untuk tahun 2016 dan tahun berjalan. Dong mengatakan pemerintah harus menepati janjinya.

"Jika subsidi tidak bisa dikeluarkan seperti yang direncanakan, pasti akan berimbas pada pengembangan pembuat mobil energi terbarukan dan penjualan mereka juga terpengaruh."

Produsen mobil terkemuka China BYD Co mengatakan pemotongan subsidi merupakan langkah penting sebelum kebijakan Cina bahwa produsen mobil menghasilkan sejumlah mobil energi baru mulai berlaku mulai 2019.

"Ini dapat memicu perombakan industri namun dengan kebijakan baru, segmen mobil penumpang energi terbarukan akan melihat potensi pertumbuhan yang lebih besar dan tingkat teknologinya akan meningkat juga."

Pada sebuah forum minggu lalu di Beijing, Xi Zhongmin, Wakil Manajer Umum di GAC New Energy Co, mengatakan, "Mobil energi terbarukan, termasuk mobil listrik, harus mengikuti kompetisi nyata (jika mereka ingin bertahan), sehingga pembuat mobil harus memanfaatkan peluang untuk mengembangkan produk yang kompetitif."

CHINA DAILY | WP

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

5 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

7 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

10 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

11 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

12 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

12 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

16 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

19 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

20 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Listrik? Berikut SPKLU yang Tersedia di Tol Trans Jawa

21 hari lalu

Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Listrik? Berikut SPKLU yang Tersedia di Tol Trans Jawa

SPKLU di rest area-nya memiliki dua nozzle dan berkapasitas 60 kWh, sehingga bisa mengecas daya secara cepat. Sehingga mudik Lebaran lebih efisien.

Baca Selengkapnya