Bus Listrik Jenderal Moeldoko Mulai Dipesan

Reporter

Tempo.co

Senin, 5 Maret 2018 09:16 WIB

Bus listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk pertama kalinya hadir dalam Pameran otomotif khusus kendaraan komersial Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 di Jakarta, 1 Maret 2018. GIICOMVEC 2018 di iikuti 14 agen pemergang merk kendaraan komersial yang berpameran. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Ada kejutan di arena pameran kendaraan niaga Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo, Jakarta Convention Centre, yang berlangsung pada 1-4 Maret 2018. Di sudut selatan Hall A arena pameran raksasa itu, tampak sesosok bus low deck (lantai rendah), mirip dengan wahana angkutan di bandara, berwarna biru terang. Di badannya, yang memiliki total panjang 12 meter, tercetak kata "Electric Bus", yang menandakan bahwa bus tersebut digerakkan dengan tenaga listrik. Bus listrik itu menjadi primadona pengunjung selama pameran.

Itulah bus listrik MD255-XE2 buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB), perusahaan yang didirikan Kepala Kantor Staf Presiden dan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko. Bus ini adalah prototipe bus listrik kedua dari perusahaan tersebut. Bus berkapasitas 30 tempat duduk dan bisa menampung puluhan penumpang berdiri ini mampu menempuh jarak 300 kilometer jika baterainya terisi penuh, dengan pengisian selama 2,5 jam.

Baca: Bus Listrik Jenderal Moeldoko Melaju Tanpa Pesaing

Saat ditemui Tempo di JCC, Sabtu lalu, Moeldoko mengatakan bus MD255-XE2 bakal dijual seharga Rp 3 miliar. "Harganya cukup bersaing," kata dia. Moeldoko pun mengklaim hingga saat ini sudah ada 200 pesanan MD255-XE2. Operator bus PT Pahala Kencana, kata dia, memesan 150 unit, sementara 50 unit lainnya adalah order dari PT Sabar Subur. "Saya kaget juga dengan pesanan itu."

Bus listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk pertama kalinya hadir dalam Pameran otomotif khusus kendaraan komersial Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 di Jakarta hari ini, 1 Maret 2018. Tempo/Tony Hartawan

Menurut Moeldoko, MD255-XE2 memiliki tiga kelebihan, yakni biaya operasional yang hanya Rp 800 per kilometer, nol emisi gas beracun, dan biaya pemeliharaan motor listriknya lebih murah ketimbang mesin biasa yang memakai aneka komponen fast moving dan oli. "Yang paling penting adalah bus ini bisa mengurangi polusi dan menekan pemakaian bahan bakar," kata Moeldoko.

Simak: Gantengnya Toyota Avanza Tigre, Tak Kalah dari Mitsubishi Xpander

Sejak pensiun dari dinas militer pada 2015, Moeldoko rupanya menyimpan obsesi membuat perusahaan produsen kendaraan listrik, yang ia sebut sebagai kendaraan masa depan. Pada 2016, Moeldoko pun mendirikan MAB, yang sampai saat ini sudah membuat dua prototipe bus listrik. Bus pertama yang selesai pada Maret tahun lalu sudah menjalani uji coba sejauh 3.000 kilometer, sementara bus kedua akan dijajal sebagai bus operasional bandara oleh PT Angkasa Pura II (Persero).

Simak video bus listrik MD255-XE2

Advertising
Advertising

Anggota staf manajemen MAB, Kelik Irwantono, mengatakan perusahaannya bekerja sama dengan China Trustfull Group Limited untuk menyediakan baterai dan motor bus listrik. Tipe baterai bus ini adalah LiFePo (lithium fero phosphate) berkapasitas 259,2 kilowatt-jam (kWh) seberat 2.290 kilogram. Adapun tipe motor listriknya adalah electrical motor PMSM (permanent magnetic synchronous motor) dengan seri HYYQ 800-1200 berkekuatan 200 kilowatt atau 268 daya kuda.

Menurut Presiden Direktur MAB, Leonard, hanya baterai, motor listrik, dan motor control unit yang masih harus diimpor. Menurut dia, material lainnya sudah menggunakan produk lokal. Sasis atau kerangka bus, misalnya, dibuat PT Yudistira. Adapun tubuh bus itu merupakan buatan perusahan karoseri New Armada dari Magelang. "Pemasangan baterai dan penyelesaian produk ditangani oleh tenaga lokal," kata dia kepada Tempo.

Simak: Transmisi i-AMT Wuling Cortez Bisa Lebih Halus, Begini Caranya

Setelah dua prototipe ini, MAB menggandeng perusahaan Malaysia, Gemilang International Limited, untuk membuat model bus ketiga. Leonard mengatakan Gemilang International Limited akan menanamkan modal di bidang teknologi, seperti pembuatan badan bus dengan bahan aluminium yang ringan. Namun nilai investasinya masih dibicarakan. "Pekan depan kami akan kembali bertemu, mudah-mudahan sudah ada kesepakatan."

Bus listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk pertama kalinya hadir dalam Pameran otomotif khusus kendaraan komersial Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 di Jakarta, 1 Maret 2018. Sedikitnya enam seri truk dan bus terbaru akan diluncurkan di pameran otomotif khusus kendaraan komersial di pameran ini. Tempo/Tony Hartawan

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, mengatakan MD255-XE2 akan dijadikan bus ulang-alik (shuttle) pengangkut penumpang di Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Kini, kata dia, perusahaannya menunggu MAB selesai mengurus administrasi dan izin operasional bus tersebut. "Kalau MAB sudah mendapat sertifikat uji kelayakan jalan dan lainnya, bisa langsung jalan."

Pemilik PT Pahala Kencana, Bambang Tedjokusumo, menyatakan 150 bus pesanannya akan dioperasikan untuk armada antarkota antarprovinsi. Menurut dia, penggunaan bus listrik membuat biaya operasional lebih hemat ketimbang pemakaian bus konvensional, yang menggunakan bahan bakar minyak. "Pajak barang mewah atas bus listrik pun akan dihapus, sebagai bentuk insentif dari pemerintah," kata dia.

LANI DIANA | FERY FIRMANSYAH

Berita terkait

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

9 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno-Hatta Sekarang Punya Bus Listrik Ramah Lingkungan

24 hari lalu

Bandara Soekarno-Hatta Sekarang Punya Bus Listrik Ramah Lingkungan

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) bersama PT Gapura Angkasa meluncurkan bus listrik ramah lingkungan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Baca Selengkapnya

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

28 hari lalu

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi telah merencanakan bansos jauh sebelum rangkaian kegiatan Pilpres 2024 bergulir.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

30 hari lalu

Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

Bos PT SHB Enik Waldkonig mengaku menemui sejumlah lembaga negara saat mau menawarkan program ferienjob ke universitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KSP Moeldoko Sudah Gelar Rapat Evaluasi Program Ferienjob

31 hari lalu

KSP Moeldoko Sudah Gelar Rapat Evaluasi Program Ferienjob

Moeldoko menyampaikan bahwa pihaknya sudah lakukan rapat evaluasi terkait program magang ferienjob 2023 pada minggu lalu.

Baca Selengkapnya

Enik Waldkonig Klaim Pernah Klarifikasi Program Ferienjob ke KSP, Moeldoko: Siapa Itu, Kenal Aja Enggak

31 hari lalu

Enik Waldkonig Klaim Pernah Klarifikasi Program Ferienjob ke KSP, Moeldoko: Siapa Itu, Kenal Aja Enggak

KSP Moeldoko mengatakan baru tahu soal ferienjob dan minta diadakan rapat untuk membahasnya.

Baca Selengkapnya

Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

32 hari lalu

Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

Ngabalin menjelaskan tim transisi dari Jokowi ke Prabowo akan dibentuk dalam waktu cepat.

Baca Selengkapnya

KSP Moeldoko Yakin Transisi Jokowi ke Prabowo Berjalan Mulus

32 hari lalu

KSP Moeldoko Yakin Transisi Jokowi ke Prabowo Berjalan Mulus

Jokowi akan mengakhiri masa pemerintahan pada 20 Oktober 2024, saat Prabowo dilantik oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Kritik Penetapan BSD dan PIK 2 Jadi PSN, Alasan Damri Tak Gunakan Bus Listrik di Arus Mudik

38 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Kritik Penetapan BSD dan PIK 2 Jadi PSN, Alasan Damri Tak Gunakan Bus Listrik di Arus Mudik

Penetapan BSD dan PIK 2 menjadi PSN dikritik oleh sejumlah pihak. Damri enggan menggunakan bus listrik untuk armada lebaran.

Baca Selengkapnya

Alasan Damri Tidak Gunakan Bus Listrik sebagai Angkutan Mudik Lebaran

38 hari lalu

Alasan Damri Tidak Gunakan Bus Listrik sebagai Angkutan Mudik Lebaran

Bus listrik memiliki keterbatasan dalam hal jangkauan dan waktu pengisian daya baterai.

Baca Selengkapnya