Aturan Baru NAFTA, Jepang Berharap Tarif Rendah Ekspor Mobil

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 20 Mei 2018 09:20 WIB

Ratusan mobil yang siap ekspor parkir di pelabuhan Yokohama, Jepang (25/2). Ekspor bulan ini turun 46 persen dibanding bulan yang sama tahun lalu. Foto: AP/Koji Sasahara

TEMPO.CO, Tokyo - Asosiasi pabrikan mobil Jepang pada Jumat, 18 Mei 2018, mengatakan pihaknya berharap mitra ekspor mobil negara itu akan mempertahankan tarif rendah pada kendaraan dan komponen dan menjaga hubungan perdagangan bebas untuk mempromosikan dan memperkuat perdagangan yang transparan.

Komentar Jepang datang setelah Amerika Serikat, pasar utama untuk mobil Jepang, mengenakan tarif impor baja dan aluminium dan mendorong persyaratan baru untuk Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), termasuk meningkatkan persyaratan konten lokal mobil yang dibuat di tiga negara penandatangan di mana produsen mobil Jepang memiliki pabrik.

Negara ini juga mempertimbangkan peraturan lingkungan yang lebih ketat untuk mobil impor untuk melindungi pembuat mobil AS. “Industri otomotif global memiliki rantai pasokan yang kompleks, jadi kami berharap dapat melihat peraturan yang akan memungkinkan perdagangan bebas,” Seiichi Nagatsuka, Eksekutif Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang mengatakan kepada wartawan, seperti dikutip Reuters.

Baca: Ekspor Mobil: Vietnam Menyetujui Sertifikat Laik Jalan Indonesia

"Tarif harus rendah dan aturan harus ditetapkan untuk menjaga transparansi perdagangan."

Nagatsuka membuat komentar selama acara roundtable bersama ketua asosiasi termasuk Akio Toyoda, yang juga menjabat sebagai Presiden Toyota Motor Corp.

Advertising
Advertising

Amerika Serikat menyumbang sebanyak sepertiga dari penjualan kendaraan global dari tiga produsen mobil Jepang: Toyota, Nissan Motor Co Ltd dan Honda Motor Co Ltd. Namun pembatasan AS atas impor kendaraan dan komponen dapat meningkatkan biaya melakukan bisnis di negara tersebut.

Baca: Menhub: Uji Emisi Euro 4 Tingkatkan Ekspor Mobil

Sebagian besar pabrikan besar Jepang mengoperasikan pabrik di Amerika Serikat dan tiga produsen lokalnya memproduksi sebagian besar mobil dan truk yang mereka jual di negara tersebut.

Toyota, Nissan dan Honda juga memproduksi kendaraan di Meksiko, sementara Toyota dan Honda juga mengoperasikan pabrik di Kanada, dan menghadapi risiko jika NAFTA diperbarui menaikkan tarif untuk kendaraan dan suku cadang yang dibuat di kedua negara tersebut.

Jepang sedang mempertimbangkan tarif untuk ekspor AS senilai US$409 juta sebagai pembalasan terhadap tarif AS atas impor baja dan aluminium yang diberlakukan pada Maret. Jepang adalah satu-satunya sekutu utama AS yang belum menerima pengecualian dari tugas-tugasnya, lembaga penyiaran publik Jepang NHK melaporkan pada Kamis.

BISNIS

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

5 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

7 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

7 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

8 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya