Elon Musk, miliarder yang menjadi CEO dua perusahaan, yaitu mobil listrik dan pembuat roket SpaceX, menegaskan ia membeli mobil di lelang bulan lalu. Maxine Park USA TODAY
TEMPO.CO, Jakarta - CEO Mobil Listrik Elon Musk mengatakan gagasan mobil terbang yang akan diperkenalkan di masa depan memang akan mempermudah transportasi namun juga akan membahayakan manusia. Ia menyebut kecelakaan mobil terbang bisa menjadi bencana dan bisa menelan korban. Hal itu disampaikan Elon Musk saat berada di acara salah satu bisnisnya, The Boring Company.
Ia mengatakan pengemudi yang lalai dalam mengendalikan mobil tebang akan membuat kecelakaan besar. "Akan ada kecelakaan dalam penerbangan. Pengemudi yang tidak mampu mengendalikan kendaraannya atau lalai bisa jatuh ke tanah yang bisa menjadi pembunuh bagi penduduk lainnya," ucapnya.
Mobil Terbang Terrafugia. Sumber: thesun.co.uk
Musk sebelumnya menghindari gagasan mobil terbang. Ia mengklaim bahwa mobil terbang bukan pilihan yang realistis untuk masa depan karena memiliki resiko yang besar. Dia sebelumnya mengatakan kepada Bloomberg: “Jelas, saya suka menerbangkan kendaraan. Tetapi sulit membayangkan mobil terbang menjadi solusi terukur."
Sejumlah perusahaan saat ini sedang berlomba untuk menjadi yang pertama memproduksi massal mobil terbang yang siap untuk pasar. Beberapa produsen mengklaim mereka bisa siap pada tahun depan. Beberapa mesin sudah menjalani pengujian di seluruh dunia dengan nama-nama besar yang terlibat seperti Airbus, Audi dan Porsche.
Perusahaan tersebut bahkan telah menghasilkan prototipe untuk menyempurnakan teknologi sebelum pengendara dapat berada di belakang kemudi.
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney
10 hari lalu
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney
Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.