Begini Cara Grab Meriset Efektifitas Jalur Hadapi Kemacetan

Reporter

Swa.co.id

Sabtu, 21 Juli 2018 06:26 WIB

Seorang pria mengenakan kaos bertuliskan Grab berdiri di antara kantor Grab dan Uber di Singapura, 26 Maret 2018. (AP Photo/Wong Maye-E)

TEMPO.CO, Jakarta - Grab dan National University of Singapore (NUS) meluncurkan laboratorium Artificial Intelligence (AI) guna mengembangkan solusi-solusi untuk mentransformasikan transportasi di perkotaan serta mempersiapkan jalan bagi kota-kota yang lebih pintar di Asia Tenggara.

Grab-NUS AI Lab, yang telah dibangun dengan investasi gabungan awal senilai Sin$6 juta, merupakan laboratorium Al pertama untuk Grab dan laboratorium Al pertama bagi NUS yang bekerja sama dengan mitra komersil.

Berlokasi di NUS Institute of Data Science, Al Grab-NUS Lab akan memanfaatkan data dari platform Grab untuk menyelesaikan tantangan nyata yang kompleks di Asia Tenggara. Dengan lebih dari dua miliar perjalanan, kumpulan data Grab yang luas yang memberikan wawasan lebih mendalam tentang pergerakan kota-kota di Asia Tenggara saat ini. Dengan menggabungkan data dan keahlian riset NUS dalam bidang Artificial Intelligence, dua mitra tersebut dapat memetakan pola lalu lintas dan mengidentifikasi cara untuk meningkatkan mobilitas dan tingkat kenyamanan di perkotaan di Asia Tenggara secara langsung.

Baca: Grab Belanjakan Duit Rp 13 Triliun dari Toyota untuk Sektor Ini

Anthony Tan, Co-founder & CEO Grab, mengungkapkan bagaimana hasil dari Grab-NUS AI Lab ini dapat menciptakan perubahan untuk Jakarta dimulai dari hari ini. “Data dari platform Grab dapat memetakan pola lalu lintas dan evolusi dalam mobilitas di perkotaan di Asia Tenggara," ungkapnya.

Ia menjelaskan, data Grab menunjukkan bahwa waktu perjalanan dari Jalan Mangga Besar ke Tanah Abang dapat dipersingkat secara drastis. Jika rute ini lebih cocok ditempuh oleh transportasi bersama seperti bus, kereta dan GrabShuttle, maka dapat mengurangi waktu perjalanan saat jam sibuk sebesar 25 persen atau dari 60 menit menjadi 45 menit. "Saya menantikan untuk bekerja sama dengan pemerintah guna mengubah data dari Grab-NUS AI Lab menjadi solusi yang bermanfaat,” jelasnya.

Advertising
Advertising

Grab-NUS AI Lab akan berfokus untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan transportasi pada platform Grab di kota-kota Asia Tenggara terlebih dahulu dan akan diperluas ke penelitian terhadap tantangan-tantangan yang lebih besar yang dihadapi kota-kota di Asia Tenggara, seperti kemacetan dan kelayakan hidup di perkotaan. Para peneliti di Grab-NUS AI Lab akan menciptakan platform AI yang kuat untuk machine learning berskala besar dan analisis visual yang dapat mengembangkan aplikasi baru dari kumpulan data yang dimiliki Grab. Laboratorium ini memungkinkan Grab untuk memahami dan mengantisipasi kebutuhan para pelanggan dan mitra.

Presiden Direktur NUS, Professor Tan Eng Chye, mengatakan, NUS sangat senang menjadi mitra pertama Laboratorium Al Grab. Grab-NUS AI Lab merupakan upaya kolaborasi besar dimana para peneliti NUS akan bekerja sama dengan para data scientist Grab untuk menciptakan inovasi AI yang unik berdasarkan pengetahuan yang relevan dengan Asia dan juga dunia. "Ini juga merupakan kesempatan besar bagi para peneliti dan pelajar dalam menciptakan dampak yang nyata melalui penelitian kami mengenai data ilmiah dan AI." ungkap Tan Eng Chye.

Grab memiliki misi besar untuk mengatasi tantangan paling kompleks di Asia Tenggara, khususnya kemacetan yang melumpuhkan banyak kota. Perusahaan teknologi ini telah menempuh perjalanan yang panjang dan saat ini sedang berusaha meningkatkan taraf hidup mitranya melalui kedalaman data yang dimiliki dari jutaan rute, perjalanan, dan lokasi.

Baca: Ini Tujuan Toyota Mengucurkan Dana Rp 13 Triliun ke Grab

Laboratorium AI akan memanfaatkan kekuatan data Grab dan machine learning dengan penelitian dan bakat dari institusi terkemuka di dunia, untuk menjadi alat berharga bagi pemerintah yang sedang mengimplementasikan transportasi yang lebih pintar di kota-kota di Asia Tenggara.

Laboratorium AI juga akan berkontribusi bagi pengembangan bakat AI lokal melalui pelatihan terhadap mahasiswa PhD yang akan belajar di NUS. Didukung dengan Economic Development Board (EDB) Singapura, program pelatihan PhD memberikan kesempatan bagi pada mahasiswa untuk tidak hanya melatih kemampuan yang relevan, tetapi juga menggunakannya untuk menghadapi tantangan nyata melalui platform Grab.

Grab-NUS AI Lab berlokasi di bangunan inovasi 4.0 yang terletak pada kampus NUS Kent Ridge dan akan menjadi rumah bagi para 28 peneliti yang terlibat dalam beragam proyek AI.

SWA

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

5 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

27 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

28 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

30 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

32 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

36 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

36 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

37 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

37 hari lalu

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

Dari laporan korban dugaan pemerasan oleh sopir taksi online itu, polisi bekerja sama dengan Grab untuk menangkap tersangka MI, 30 tahun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

38 hari lalu

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

Terpopuler: Grab Indonesia evaluasi SOP pelayanan buntut kasus pemerasan, deretan barang mewah dari Harvey Moeis untuk artis Sandra Dewi.

Baca Selengkapnya