Ibu Ini Naik Motor dari Bali ke Yogyakarta Demi Kustomfest 2018

Reporter

Wisnu Andebar

Sabtu, 6 Oktober 2018 13:22 WIB

Abrina, seorang ibu rumah tangga asal Denpasar, Bali , ang hobi riding naik Royal Enfield. Oktober 2018. (Istimewa/Dok Pribadi)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Abrina, seorang ibu muda berparas cantik asal Denpasar, Bali, ini datang ke acara Kustomfest 2018 di Yogyakarta. Ia mengendari sepeda motor Royal Enfield dari Denpasar, Bali.

Naik sepeda motor atau riding memang menjadi hobi ibu muda kelahiran tahun 1990 ini. Ibu muda yang sudah memiliki dua orang anak ini mulai gemar riding sejak tiga tahun lalu, ia menjadikan hobi naik motor sebagai sesuatu yang membuatnya ketagihan.

“Awalnya diajak teman-teman dari komunitas Royal Enfield untuk riding dan dipinjamkan motor berangkat dari Bali ke Lombok. Ternyata asyik banget, akhirnya saya mulai riding dan jalan-jalan sendri dengan target mengeksplorasi Indonesia,” katanya di Yogyakarta pada Jumat, 5 Oktober 2018.

Ia menargetkan, sebelum umur 30 harus mengeksplorasi dua pulau, menurut dia tidak usah muluk-muluk Jawa dan Sulawesi saja.

Baca: Kisah Abrina Hobi Riding, Ketemu Pocong hingga Dipepet Begal

Di acara Kustomfest 2018 yang berlangsung di Yogyakarta pada 6-7 Oktober 2018. Abrina menyempatkan hadir dengan melakukan trip dari Bali sampai Yogyakarta yang ia tempuh sekitar 1.000 kilometer dalam waktu tujuh hari.

Persiapannya menurut Abrina harus memastikan badan sehat, fisik ok, motor siap. Perjalanan dari Bali menuju Yogyakarta diselingi dengan mampir ke berbagai tempat, seperti bertemu teman-teman komunitas di Surabaya dalam acara Suryanation Motorland 2018. lalu menginap di Kawah Ijen, banyuwangi, dan di Madura dua hari, jadi total perjalanan dari Bali ke Surabaya empat hari.

Advertising
Advertising

“Semuanya fun, motor naik ke Kawah Wurung, Bondowoso dan Kawah Ijen dengan trek off-road, dan dillanjut ke pantai di Madura. Saya saat itu pakai motor Royal Enfield Classic 500,” katanya.

Baca: 6 Tip Sebelum Naik Sepeda Motor untuk Perempuan

Perjalanan dari Surabaya menuju Yogyakarta dilanjut dengan menggunakan Royal Enfield Himalayan. Perjalanan ini banyak tantangannya, nyasar masuk jalan buntu karena memang tidak menggunakan jalur umum, dan harus melewati sungai dan trek pasir bebatuan. Hebatnya, ia sama sekali tidak terjatuh.

“Kami bertiga dan saya perempuan sendiri, mereka tidak pernah menganggap saya sebagai perempuan. Jadi kalau ada apa-apa ya saya harus dorong sendiri. tapi secara keseluruhan menurut saya Himalayan ini performanya oke buat di trek apa saja,” ujar Abrina.

Baca: 65 Biker Taklukan Trek Gunungkidul dengan Honda CB150 Verza

Sedangkan kendalanya menurut Abrina lebih kepada muncul rasa tidak percaya diri karena Himalayan joknya agak tinggi, tapi tidak sampai bikin jatuh dan bobot tidak seberat Classic 500.

Mengendarai Himalayan, kata Abrina lebih enak main di rpm tinggi dan top speed tembus 120 kilometer per jam di daerah Gunung Lawu perbatasan antara Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Kabupaten Ngawi, jawa Timur. “Aspalnya mulus banget mash baru,” katanya.

Akhir pekan ini, Abrina menikmati berbagai sajian menari di acara Kustomfest 2018.

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

7 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

8 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

7 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya