Menteri Airlangga: Perpres Mobil Listrik Selesai Akhir Tahun Ini

Reporter

Tempo.co

Rabu, 7 November 2018 06:29 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono mencoba Toyota Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Juli 2018. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian mengupayakan agar aturan pengembangan mobil listrik dapat rampung pada akhir tahun ini. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, setelah tertunda berkali-kali, regulasi itu akan dibuat dalam format peraturan presiden.

"Tahun ini kami usahakan selesai. Yang penting, terkait kebijakan fiskalnya ada di sini," kata dia di kantornya, Selasa, 6 November 2018.

Airlangga mengatakan regulasi itu masih dibahas di tingkat Menteri Koordinator Perekonomian sebelum mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo. Regulasi tersebut mengatur tentang penelitian pengembangan dan inovasi, pengembangan industri, dan percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik di jalan raya.

Baca: Diberi Insentif, Penjualan Mobil Listrik di Cina Tumbuh Pesat

Selain itu, aturan ini akan berisi pemberian fasilitas fiskal, seperti bea masuk ditanggung pemerintah, pembiayaan ekspor, dan bantuan kredit modal kerja untuk pengadaan battery swap.

"Dari sisi fasilitas non-fiskal, seperti penyediaan parkir khusus, keringanan biaya pengisian listrik di stasiun pengisian listrik umum (SPLU), hingga bantuan promosi," kata Airlangga.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, mengatakan lembaganya juga mengusulkan pemberian insentif income tax deduction sampai 300 persen untuk industri yang melakukan aktivitas riset. Selain itu, kata dia, tax holiday dan tax allowance akan diterapkan untuk menumbuhkan iklim investasi.

Tax holiday untuk investasi komponen utama kendaraan listrik, yaitu investasi industri baterai dan motor listrik, telah diakomodasi dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 35 Tahun 2018. "Sementara untuk usulan tersebut di atas, yang lainnya masih dalam tahap pembahasan," kata Putu.

Baca: Menhub Akan Dukung Uji Tipe Mobil Esemka Listrik

Advertising
Advertising

Saat ini studi soal mobil listrik yang dilakukan beberapa universitas sudah selesai. Hasil studi ini akan menjadi bahan pertimbangan tambahan dalam draf regulasi yang telah diajukan Kemenperin. Dalam uji kendaraan tahap pertama yang baru saja selesai, Kementerian Perindustrian menggandeng Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Bandung.

Mereka melakukan studi dengan menggunakan mobil sumbangan dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Ada tiga jenis mobil yang diuji, yakni internal combustion engines (ICE), hybrid electric vehicle (HEV), dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Hasil studi adalah soal kenyamanan berkendara oleh para pengguna, infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri, adopsi teknologi, dan regulasi.

Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam, mengatakan insentif ini sangat penting jika pemerintah serius ingin mengembangkan teknologi mobil listrik di Indonesia. Namun ia meminta agar insentif ini tak hanya diberikan kepada produsen mobil.

Dia mengatakan konsumen harus diyakinkan bahwa membeli mobil listrik adalah hal yang layak dan setara dengan uang yang mereka keluarkan. "Selisih antara yang diterima konsumen dan yang mampu dihasilkan produsen, itu yang jadi insentif," kata Bob.

Indonesia menargetkan 20 persen produksi kendaraan emisi karbon rendah (low carbon emission vehicle/LCEV) dapat tercapai pada 2025. Hal ini tidak terlepas dari komitmen pemerintah Indonesia untuk dapat menurunkan emisi gas rumah kaca (CO2) sebesar 29 persen pada 2030.

Peneliti dari Universitas Gadjah Mada, Adhika Widyaparaga, mengatakan, dari hasil studi itu, untuk mobil Toyota jenis PHEV, ada kemungkinan harganya 1,7 kali lipat lebih mahal dari harga mobil konvensional. "Mobil jenis ini harus mengeluarkan biaya lebih banyak," kata Adhika.

EGI ADYATAMA | DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

2 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

2 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

3 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

4 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

4 hari lalu

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

5 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

5 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

7 hari lalu

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

Tony Blair menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahas IKN hingga stabilitas geopolitik.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

9 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

9 hari lalu

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.

Baca Selengkapnya