MIAP: Pemalsuan Produk Telah Merugikan hingga Rp 65,1 Triliun

Reporter

Wisnu Andebar

Kamis, 15 November 2018 13:08 WIB

Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) dan International Trademark Association (INTA) menggelar diskusi Penanggulangan Peredaran Produk Palsu/Ilegal di Hotel Shangri-La, Kamis 15 November 2018. TEMPO/Wisnu Andebar

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) dan International Trademark Association (INTA) menggelar diskusi Penanggulangan Peredaran Produk Palsu/Ilegal Sebagai Upaya Perlindungan Konsumen di Indonesia di Jakarta pada Kamis 15 November 2018.

Pemalsuan produk merupakan masalah bagi berbagai industri dalam skala global. Berdasarkan laporan INTA dan The International Chamber of Commerce, nilai ekonomi global dari pemalsuan dan pembajakan diperkirakan mencapai US$ 2,3 triliun pada tahun 2022.

Baca: Tips Membedakan Barang Asli Shock Breaker Ohlins dan Palsu

Di Indonesia, hasil survei MIAP menunjukkan kerugian ekonomi yang disebabkan oleh pemalsuan produk terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2005 kerugian ekonomi mencapai Rp 4,41 triliun dan meningkat pada 2014 dengan kerugian hingga Rp 65,1 triliun.

Saat ditanyakan bagaimana dengan produk palsu otomotif di Indonesia, Ketua MIAP, Justisiari P. Kusumah menjelaskan, untuk produk palsu otomotif itu memang akan selalu terjadi sepanjang ada permintaan. Sulit untuk memberantasnya, tapi yang sekarang harus kita buat sadar itu konsumennya.

"Apa sih risiko pakai kampas rem palsu, apa sih risiko pakai disk palsu, yang harusnya jarak berhenti saat pengereman hanya satu meter, mungkin jadi tiga meter kalau pakai barang palsu. Jadi yang seperti itu harus dibuat sadar, meski menghemat uang itu penting tapi menyelematkan nyawa jauh lebih penting," ujarnya di Jakarta pada Kamis, 15 November 2018.

Baca: Terlanjur Pakai Oli Palsu, Begini Cara Mengatasinya

Maka MIAP melakukan pendekatan dengan melakukan sosialisasi tidak dalam satu sisi tertentu, misalnya pada pemilik merek atau aparat saja. Tapi konsumen, pelajar, mahasiswa, dan pelaku bisnis. Karena mereka adalah calon pemimpin di masa mendatang.

"Mereka semua merupakan influencer bagi kami, kami bersama-sama dengan MIAP mendukung upaya sosialisasi dan komunikasi yang coba dibangun oleh MIAP selama ini," katanya.

Berita terkait

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Pemalsuan Surat Tanah, Terancam Penjara 8 Tahun

11 hari lalu

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Pemalsuan Surat Tanah, Terancam Penjara 8 Tahun

Polres Bintan menetapkan Pj Wali Kota Tanjungpinang Hasan tersangka pemalsuan dokumen

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

12 hari lalu

Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

Polda Metro Jaya menetapkan pengemudi mobil fortuner nomor dinas TNI yang viral di media sosial sebagai tersangka kasus pemalusan pelat nomor.

Baca Selengkapnya

Pengusaha di Tangerang Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah, Kini Jadi DPO Polisi

31 hari lalu

Pengusaha di Tangerang Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah, Kini Jadi DPO Polisi

Pengusaha tersangka pemalsuan sertifikat tanah itu diduga mencaplok lahan milik orang lain seluas 5 hektare di Kronjo Tangerang.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

36 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

Polda Banten bersama Polda Metro Jaya menangkap buron kasus pemalsuan surat tanah di Pantai Indah Kosambi (PIK 2), Charlie Chandra. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Jadi Saksi Pemalsuan Data Pemilih, Ketua NasDem Malaysia Pilih Hadiri Sidang Secara Langsung di Jakarta

43 hari lalu

Jadi Saksi Pemalsuan Data Pemilih, Ketua NasDem Malaysia Pilih Hadiri Sidang Secara Langsung di Jakarta

Ketua Partai Nasdem Malaysia memilih hadir secara langsung di sidang agar ia bisa leluasa menjelaskan duduk perkara pemalsuan data pemilih.

Baca Selengkapnya

Sidang Pemalsuan Data Pemilih di Malaysia, Ada 81.523 Data Pemilih Salah Alamat

43 hari lalu

Sidang Pemalsuan Data Pemilih di Malaysia, Ada 81.523 Data Pemilih Salah Alamat

Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur menjadi saksi dalam sidang dugaan pemalsuan data pemilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Eksepsi Terdakwa PPLN Kuala Lumpur Ditolak, Perkara Dugaan Pemalsuan Data Pemilu 2024 Lanjut ke Pembuktian

47 hari lalu

Eksepsi Terdakwa PPLN Kuala Lumpur Ditolak, Perkara Dugaan Pemalsuan Data Pemilu 2024 Lanjut ke Pembuktian

Sidang pembuktian terdakwa PPLN Kuala Lumpur dilanjutkan hari ini.

Baca Selengkapnya

Fakta Terbaru: 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur atas Kasus Dugaan Pemalsuan DPT

55 hari lalu

Fakta Terbaru: 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur atas Kasus Dugaan Pemalsuan DPT

Kejaksaan Agung menyatakan berkas perkara tersangka tujuh anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur sudah lengkap dan siap disidang.

Baca Selengkapnya

Tipu Enam Korban, Pemalsu Gelar Habib di Situs Bodong Rabithah Alawiyah Bisa Untung Hingga Rp 18 Juta

55 hari lalu

Tipu Enam Korban, Pemalsu Gelar Habib di Situs Bodong Rabithah Alawiyah Bisa Untung Hingga Rp 18 Juta

JMW mencatut nama Rabithah Alawiyah untuk menipu mereka yang ingin menyandang predikat habib.

Baca Selengkapnya

Shell Bangun Pabrik Manufaktur Gemuk di Indonesia

57 hari lalu

Shell Bangun Pabrik Manufaktur Gemuk di Indonesia

Perusahaan minyak dan pelumas multinasional Shell sedang membangun pabrik manufaktur gemuk (grease) pertamanya di Indonesia.

Baca Selengkapnya