TEMPO.CO, Jakarta - Oli palsu saat ini banyak ditemui beredar di pasaran, penjualan oli palsu tentunya akan merugikan konsumen, terutama bagi performa kendaraan mereka. Oli palsu dapat menyebabkan masuknya kotoran ke pompa oli sehingga dinding silinder akan kering.
Menurut kepala mekanik Honda Berdikari Motor Tangerang Selatan, Muhammad Fikri, suara motor yang menggunakan oli palsu biasanya sedikit kasar. Fikri juga menjelaskan motor yang menggunakan oli palsu bisa mengalami keruskaan di seluruh bagian mesin dikarenakan oli adalah komponen pendukung yang sangat penting bagi performa mesin.
Baca: Marak Beredar Oli Palsu Merek Terkenal, Cara Mudah Membedakannya
“Dampaknya bisa merusak mesin, sirkulasi olinya jadi tidak normal, bisa mampet di pompa oli. Kalau motor empat tak hampir semuanya bisa kena. Karena kalau motor 4 tak, sekali aja olinya kering atau sirkulasinya macet pasti bakal merembet ke semua komponen mesin,” ujar Fikri.
Simar video penggerebekan pabrik oli palsu:
Untuk motor yang terlanjur memakai oli palsu, Fikri menyarankan agar oli segera diganti dengan oli yang direkomendasikan oleh pabrikan. Lalu setelah seminggu atau dua minggu kemudian segera ganti lagi oli dengan yang baru.
Simak: Waspadai Penggunaan Oli Palsu, Bisa Kuras Dompet Rp 1 Juta
“Jadi setelah oli palsu diganti dengan yang original rekomendasi dari pabrikan, seminggu atau dua minggu setelah itu langsung diganti lagi biar kotorannya terbuang dan sirkulasinya jadi bersih lagi,” ujar Fikri saat ditemui Tempo pada Rabu 25 Januari 2018.
Menurutnya cara tersebut akan berguna untuk membuang kotoran yang mungkin saja tersangkut pada bagian mesin akibat penggunaan oli palsu. Pergantian oli pertama ditujukan sebagai pembersih, lalu pergantian kedua untuk memperlancar siruklasi oli pada mesin.