Menhub Budi Karya Minta Gojek Berkendara Tak Lebih 40 Km/Jam

Reporter

Antara

Senin, 7 Januari 2019 06:27 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengendarai motor dalam sosialisai safety riding di Stasiun Depok Baru Sabtu 5 Januari 2018. Tempo/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan materi di acara seminar singkat mengenai keselamatan berkendara untuk pengemudi Gojek, yang dihadiri sekitar 100 mitra pengemudi aplikasi transportasi online tersebut. "Saya tadi naik motor ada artinya, ingin merasakan bagaimana rekan-rekan saat mengendarai motor," kata Budi yang datang ke lokasi acara di GO-FOOD Festival Jakarta Garden City Cakung, Minggu 6 Januari 2019, dengan sepeda motor.

Baca: Trik Mengendarai Mobil Matik Toyota saat Lewat Tanjakan Panjang

Dalam seminar yang dihadiri oleh mitra pengemudi laki-laki dan perempuan tersebut, Budi Karya mengingatkan para pengemudi untuk tidak memacu kendaraan mereka di atas 40 kilometer per jam untuk alasan keselamatan. Mengutip data dari Kemenhub, angka kecelakaan sepeda motor mencapai 72 persen karena pengemudi berkendara dalam kecepatan tinggi. "Kami ingin 72 persen ini berkurang," kata dia.

Keamanan berkendara juga harus diimbangi dengan penggunaan atribut keselamatan seperti helm. Menurut Budi, kecelakaan motor yang menyebabkan kematian karena pengendara mengalami cidera kepala akibat tidak memakai helm.

Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Publik Gojek, Shinto Nugroho menyatakan keselamatan saat berkendara merupakan hal yang sangat penting sehingga mereka secara berkala mengadakan pelatihan bagi mitra pengemudi, bekerja sama dengan Rifat Driving Lab.

Pelatihan mitra pengemudi saat ini sudah mencakup 13 kota di Indonesia. Materi yang diberikan di pelatihan tersebut disesuaikan dengan masalah yang sering dihadapi mitra pengemudi di lapangan.

Baca: Tips Menghindari Microsleep saat Liburan Mengendarai Mobil

Advertising
Advertising

Gojek menilai pelatihan seperti ini selain berfungsi untuk menjaga keselamatan pengemudi dan penumpang, juga untuk memberi pemahaman kepada pengemudi bahwa keselamatan dapat mempengaruhi kesempatan mereka mendapatkan konsumen.

"Tingginya angka kecelakaan di jalan dapat meningkatkan keraguan penumpang terhadap keterampilan mitra Gojek dalam mengendarai motor dengan aman dan persepsi seperti ini, bisa berpengaruh pada kesempatan mereka dalam mendapatkan pendapatan dan mempersempit kesempatan para mitra," kata Shinto.

Selain mengadakan pelatihan, mereka juga sudah membentuk tim khusus dan menyediakan ambulans jika pengemudi mengalami kecelakaan di jalan.

ANTARA

Berita terkait

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

22 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

1 hari lalu

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.

Baca Selengkapnya

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

5 hari lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

7 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

13 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

22 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

29 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

29 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

32 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

34 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya