TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu mobil Toyota Starlet milik anggota Forum Silaturahmi Starleters (FSS) masih mempertahankan sisi originalitasnya. Toyota Starlet ini bermesin 2E dengan kode EP71 berkapasitas 1.300 cc keluaran tahun 1990.

Baca: Servis Toyota Starlet di Kandang Abutak, Segini Biayanya

Mobil ini sudah dua kali menyabet gelar sebagai predikat best original. “Sudah dua kali dapat gelar, waktu di Jawa Tengah saat ada kegiatan anniversary Kopdargab Jateng 2018 dan Starlet Orang Bogor,” ujar pemiliknya, Eki Kuwe, kepada Tempo di Kandang Abutak, Telajung, Bekasi pada Jumat, 8 Maret 2019.

Toyota Starlet tahun 1990 milik Eki Kuwe pertahankan sisi original. Banyak memenangi lomba. 8 Maret 2019. TEMPO/Wisnu Andebar.

Ia melanjutkan, sisi original itu meliputi semua bagian mulai eksterior, interior, dan kaki-kaki. Pada bagian bodi, kata Eki, belum pernah kena dempul namun sudah repaint satu kali, bumper depan belakang masih original. Begitu juga dengan headlamp dan rear lamp semua masih original.

Sisi interiornya juga masih mempertahankan originalitas, mulai back-leading, plafon, stir, jok. “Panel panelnya juga masih ori dan berfungsi sampai kunci serep masih ada dan velg juga masih ori,” katanya.

Ia membeli mobil ini pertama kali dalam keadaan seken pada tahun 2017. Menurutnya, di tangan orang pertama perawatannya sangat baik dan menjaga sisi originalitas.

Toyota Starlet tahun 1990 milik Eki Kuwe pertahankan sisi original. Banyak memenangi lomba. 8 Maret 2019. TEMPO/Wisnu Andebar.

“Jadi, saya coba untuk melanjutkan merawatnya, kebetulan waktu itu pemilik pertama sudah bosan, dan Alhamdulillah sampai sekarang saya rawat karena memang saya hobi,” tutur Eki.

Part original yang paling sulit dicari adalah bagian interior. Ia sempat mengakui, masalah interior agak sulit dicari, jadi kalau sudah terlanjur dimodif agak susah untuk kembali pada part originalnya.

Baca: Modifikasi Toyota Starlet Jadi Ceper, Biaya Tak Sampai Rp 7 Juta

“Jadi itu yang bikin saya suka, mobil ini interiornya masih original semua. Bahkan ada yang pernah nawar Rp 39 juta dan Rp 40 juta belum saya kasih, masih ingin dirawat saja,” katanya.