Pajak Barang Impor Mobil Listrik Diharapkan Bisa Ditekan

Senin, 12 Agustus 2019 13:39 WIB

Tesla Model X. 10 Juni 2019. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Regulasi kendaraan listrik telah diteken oleh Presiden RI Joko Widodo pada 5 Agustus 2019. Pada bocoran rancangan regulasi tersebut, akan ada perubahan skema Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) akan diberikan untuk setiap kendara listrik semua kategori (hybrid, plug-in hybrid, mobil listrik murni), yang menguntungkan produsen.

Namun ternyata bukan hanya PPnBM yang diharapkan bisa ditekan lewat regulasi tersebut. President Director Prestige Motorcars (importir umum mobil mewah), Rudy Salim, berharap pajak mobil listrik lainnya, yakni pajak barang impor juga ditekan lewat regulasi kendaraan listrik.

Sebab menurut Rudy, untuk mobil listrik murni selama ini memang tidak dikenakan PPnBM alias nol persen, namun dikenakan biaya impor barang atau disebut Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Saat ini Prestige sendiri sudah punya mobil listrik yang bisa dibeli di Indonesia yakni Tesla.

"Saya harap untuk biaya masuknya pajak impor barang, bisa ditekan itu akan berpengaruh sekali. Jadi intinya PIB yang mahal itu atau bea masuk itu 50 persen PPN (pajak pertambahan nilai) dan PPH (pajak penghasilan) 10 persen," ujarnya saat dihubungi Tempo, beberapa waktu lalu.

Jika semua biaya pajak tersebut tidak ditekan atau kurangi, harga mobil listrik mewah seperti Tesla yang memang didatangkan langsung dari negara asalnya Amerika Serikat akan jauh lebih mahal dari harga aslinya.

Advertising
Advertising

Artinya, dengan adanya ubahan skema PPnBM yang ada dalam rancangan regulasi kendaraan listrik tidak akan pengaruhi harga mobil listrik yang diimpor seperti Tesla.

"Kalau memang bisa ditekan di PIB-nya tentunya kita harga jual akan lebih murah. Mungkin bea masuknya bisa ditekan," kata Rudy.

Namun di luar itu lanjut Rudy mengatakan, dirinya menyambut baik niatan pemerintah yang ingin membangun industri otomotif saat ini dengan menerbitkan regulasi kendaraan listrik yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden.

"Pada dasarnya saya sangat menyambut positif sekali walaupun apapun itu, tapi arah minat pemerintah itu positif sekali untuk mobil listrik jadi itu saya sangat menyambut baik sekali. Jadi sudah ada perhatian apapun itu kan tujuannya baik walaupun sudah pernah kita rasakan tanpa PPnBM kan tapi ada suatu concern tersendiri nih untuk membangkitkan mobil listrik. Jadi saya menganggap baik," katanya.

Berita terkait

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

3 jam lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

2 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ucapkan Selamat ke Timnas U-23 Indonesia yang Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Jokowi Ucapkan Selamat ke Timnas U-23 Indonesia yang Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Timnas U-23 Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah menyingkirkan Korea Selatan lewat adu penalti 11-10 menyusul hasil 2-2.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

3 hari lalu

Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Gerindra menepis kabar kerenggangan hubungan antara Jokowi dan Prabowo Subianto. Lantas, darimana munculnya kabar tersebut?

Baca Selengkapnya

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

4 hari lalu

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih. Berapa gaji dan tunjangan Gibran?

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

4 hari lalu

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

KPK masih melakukan penyelidikan terhadap KPP Madya Jakarta Timur Wahono Saputro untuk kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

5 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

5 hari lalu

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya