Pemerintah Diminta Utamakan Transportasi Listrik untuk Publik

Reporter

Wira Utama

Rabu, 28 Agustus 2019 09:44 WIB

Penumpang terlihat di balik jendela Bus Listrik milik PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) saat pra-uji coba di kawasan Monas, Jakarta, 19 Mei 2019. Pengisian daya listrik bus ini membutuhkan waktu selama 4 jam.TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Alumni Ahli Lalu Lintas atau IKAALL, Haris Muhammadun berharap pemerintah lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur kendaraan listrik untuk transportasi publik. Tahapan awal memasuki era mobil listrik, menurut dia sebaiknya mendahulukan segala hal menyangkut angkutan umum ketimbang angkutan pribadi. Transportasi listrik untuk publik diminta untuk didahulukan.

"Angkutan pribadi nanti dulu lah. Angkutan umum yang penting,"kata Haris dalam diskusi bersama Ikatan Penguji Kendaraan Bermotor Indonesia (IPKBI) dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tentang mobil listrik di Bangi Kopi, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 27 Agustus 2019.

Haris melanjutkan, bahwa angkutan umum perlu didorong lebih dulu sebelum angkutan pribadi. Sebab, tujuan utama penggunaan kendaraan listrik itu, tak lain untuk mengatasi masalah polusi udara yang kian mengkhawatirkan, khususnya di DKI Jakarta.

"Tujuan akhirnya itu bagaimana angkutan umum didorong agar angkutan pribadi bisa dikurangi. Kalau bisa sih tidak digunakan lagi," ujarnya.

Sejurus dengan itu, Kepala Seksi Terminal dan Angkutan Barang Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Adji Kusambarto menyatakan bahwa kebijakan tentang penggunaaan kendaraan listrik untuk angkutan umum di DKI Jakarta sejatinya sudah diatur dalam beberapa regulasi. Di antaranya terdapat pada Perda Nomor 2 Tahun 2005 tentang pengendalian pencemaran udara dan Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang transportasi.

Advertising
Advertising

Namun dalam tataran pelaksanaan masih banyak persoalan. Salah satunya adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya listrik. Adjie mencontohkan bagaimana tiga Bus Listrik Transjakarta yang belum bisa beroperasi untuk umum karena minimnya Stasiun Pengisian Kendaraan listrik.

"Hanya ada tiga, itupun baru semacam pra uji coba di kawasan Taman Mini dan Monas. Bus listrik itu muter-muter aja. Karena apa, ya infrastrukturnya, mau isi listrik di mana," ujar Adji.

Sebelumnya Presiden RI, Joko Widodo telah mengeluarkan Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Regulasi ini, dinilai belum mengatur hal seperti bagaimana pengujian, persyaratan teknis, persayaratan layak jalan, dan tata cara pengawasan. Regulasi ini dianggap baru berbicara soal bagaimana merangsang adanya suatu program terhadap kendaraan bertenaga listrik.

Berita terkait

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

2 hari lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

2 hari lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

4 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

5 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ucapkan Selamat ke Timnas U-23 Indonesia yang Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

5 hari lalu

Jokowi Ucapkan Selamat ke Timnas U-23 Indonesia yang Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Timnas U-23 Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah menyingkirkan Korea Selatan lewat adu penalti 11-10 menyusul hasil 2-2.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

5 hari lalu

Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Gerindra menepis kabar kerenggangan hubungan antara Jokowi dan Prabowo Subianto. Lantas, darimana munculnya kabar tersebut?

Baca Selengkapnya

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

6 hari lalu

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih. Berapa gaji dan tunjangan Gibran?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

7 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

7 hari lalu

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.

Baca Selengkapnya