TEMPO.CO, Denpasar - Salah satu komponen penting dan juga mahal dalam kendaraan listrik, termasuk di dalamnya adalah mobil hybrid, adalah baterai. Karena itu, sejumlah pabrikan mau tak mau menyediakan garansi laiknya jaminan mesin pada mobil konvensional. PT Toyota Astra Motor melengkapi garansi untuk baterai mobil hybrid yang dijual di Indonesia.

"Garansi (baterai) itu ada batasan. Jika baterainya tidak bekerja, seperti tidak bisa melakukan pengisian atau tidak ada daya, maka saat itu juga kami akan ganti. Tapi kalau hanya ada penurunan performa dan tidak signifikan, itu masih wajar (tidak diganti),"ujar Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor atau TAM, Anton Jimmi Suwandhy, Kamis, 10 Oktober 2019.

Untuk mobil hybrid Toyota di Indonesia, kata Anton, disiapkan garansi baterai mulai dari 5 tahun hingga 10 tahun. Itu kata dia bersifat opsional.
"Jadi konsumen bisa pilih 5 tahun, 7 tahun atau 10 tahun," ujarnya.

Selain itu, Anton juga menegaskan bahwa masyarakat Indonesia perlu mendapat edukasi tentang kendaraan listrik. Sebab umur baterai, kata Anton bisa bertahan lebih dari 10 tahun dan juga bisa kurang dari itu.

"Hybrid itu sama juga dengan mobil mesin konvensional (umurnya), karena baterai itu didesasin sama dengan umur mesin juga. Bisa rusak dan bisa bertahan,"ujarnya.

Jadi kalau ditanya soal mobil bekas hybrid, menurut Anton, memang masyarakat atau calon konsumen perlu mendapatakan edukasi. Sekalipun itu membutuhkan waktu yang relatif lama.

"Seperti di Jepang dan Amerika, di sana orang sudah tahu, bahwa baterai itu sama dengan umur mobilm. Itu yang harus dipahami,"ujarnya.

Saat ini Toyota Astra Motor memang tengah gencar melakukan kampanye penggunaaan kendaraan listrik, baik itu HEV, BEV, dan PHEV. Khususnya jenis hybrid (HEV) yang saat ini sudah tersedia di dealer-daler Toyota seperti Toyota Camry Hybrid, Toyota Corolla Altis Hybrid, Toyota C-HR Hybrid, dan Toyota Alphard Hybrid.