TEMPO.CO, Jakarta - Hyundai Ioniq listrik resmi dijual secara umum di Indonesia dengan harga Rp 569 juta off the road. Hyundai Ioniq sendiri, sudah mengaspal di Jabodetabek melalui perusahaan taksi online Grab.

Mobil listrik Hyundai itu diluncurkan pertama kali di area gedung BPPT, pada medio Desember 2019 lalu. Sedan listrik andalan Hyundai ini dibekali baterai lithium-ion polymer dengan kapasitas 38.3 kW.

Baterai 38,3 kW itu disebut telah mengalami peningkatan dari generasi Ioniq Electric sebelumnya. Yakni masih berkapasitas 28 kW.

Dalam kondisi baterai penuh, Hyundai Ioniq Electric diklaim dapat berjalan sejauh 373 Kilometer. Taksiran itu berdasarkan pengujian New European Driving Cycle atau NEDC.

Mesin elektronik New Hyundai Ioniq Electric di atas kertas mampu memberikan tenaga 136 PS/100 kW dan torsi 295 Nm. Motor listrik ini dilengkapi dengan charger on-board 7.2 kW.

Hyundai Ioniq (Antara)

Deputy Marketing Director PT. Hyundai Mobil Indonesia, Hendrik Wiradjaja menjelaskan bahwa, jika dicas menggunakan fast charging station 100 kW, baterai mobil listrik Ioniq Electric dapat mencapai 80 persen pengisian dalam waktu 54 menit.

Sementara untuk stasiun pengisian cepat dengan 50 kW, bisa mencapai 80 persen dalam waktu 57 menit.

New Hyundai Ioniq Electric memiliki Front grille dengan pola dan desain baru. Velgnnya menggunakan jenis Alloy Wheel 16 inci (205/60) dengan desain yang lebih futuristik.

Dari sisi kenyamanan dan keamanan, mobil buatan Korea ini dilengkapi dengan tujuh airbags. Mulai dari pengemudi, penumpang, bagian samping, bagian curtain, bagian front thorax, dan bagian lutut pengemudi.

Hyundai Ioniq terbaru ini juga dilengkapi sistem PDW atau Parking Distance Warning. Selain itu ada juga, Tire Pressure Monitoring System, Transmisi Single Speed Reduction Gear, dan Electric Parking Brake dengan Autohold.

Untuk memperkua kesan modern dari mobil ramah lingkungan ini, Hyundai Ioniq ini memiliki tiga mode berkendara. Seperti mode Eco, Sport, dan Normal.