Yogyakarta Antispasi Pemudik Bawa Corona, Begini Caranya

Kamis, 26 Maret 2020 14:19 WIB

Petugas mengukur suhu tubuh calon penumpang di Stasiun Tugu, Yogyakarta, Jumat, 6 Maret 2020. Sebagai upaya antisipasi penyebaran virus corona (Covid-19), saat ini PT KAI Daop VI Yogyakarta meningkatkan berbagai pelayanan seperti mengintensifkan pembersihan fasilitas stasiun, pemasangan antiseptik untuk membasuh tangan hingga pengecekan suhu tubuh penumpang. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta mulai mengantisipasi penularan corona yang potensial dibawa para pemudik berbagai daerah menjelang lebaran nanti. Antisipasi dan pemantauan difokuskan di terminal–terminal kedatangan bus.

“Sampai saat ini pantauan dari Terminal Induk Giwangan Yogya tidak ditemukan arus bus yang membawa pemudik,” ujar Wakil Wali Kota Heroe Poerwadi Kamis 26 Maret 2020.

Meski demikian, Heroe mengatakan pihaknya sudah mewanti-wanti pengelola terminal kota agar tidak melayani arus mudik. Begitu juga untuk kendaraan pribadi, ujar Heroe, sedang dipantau ketat keberadaannya.

“Saat ini di Jogja arus lalu lintas 30-40 persen dari kondisi normal. Dan arus mudik sedang kami pantau keberadaannya,” ujarnya.

Sementara arus kedatangan melalui kereta api, ujar Heroe, sedang dilakukan pemantauan seberapa banyak yang telah melakukan pembatalan.

Advertising
Advertising

“Sebab informasinya banyak terjadi pembatalan mudik setelah wabah Corona ini meluas,” ujarnya.

Heroe memastikan sudah mengantisipasi untuk mengawasi para pemudik dengan membentuk gugus tugas di tingkat kecamatan dan kelurahan.

“Jajaran camat dan lurah juga sudah kami minta untuk mengkoordinasikan sampai jajaran RT dan RW,” ujar Heroe.

Heroe mengatakan jajaran kecamatan sampai RT itu sudah diminta untuk memantau warga yang baru datang dari luar kota atau yang mudik.

Para pemudik itu harus dipastikan untuk menjalani pemeriksaan di puskesmas terdekat.

“Jadi kami memberdayakan seluruh jajaran RW dan RT serta elemen Jogo Warga, yaitu unsur yang ikut menjaga ketenteraman di wilayah kampung,” ujarnya.

Heroe mengatakan pengawasan itu dilakukan, karena dari data yang dimiliki pemerintah kota posisi warga yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini selalu berasal dari atau usai bepergian dari luar kota.

“Bahkan kalau kota Yogya mau belajar dari Italia, begitu Milan di-lockdown banyak pekerjanya mudik dan menjadi carier (pembawa) yang menyebarkan di kampung halamannya,” ujarnya.

Kondisi inilah yang diwaspadai untuk Kota Yogyakarta. Agar semuanya merasakan kenyamanan. Warga nyaman karena yang pulang dari luar kota atau mudik itu sudah diperiksa dan sudah tahu menyikapinya agar melakukan tindakan pencegahan agar tidak menjadi carier (virus corona),” ujarnya.

Berita terkait

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

3 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

13 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

5 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya