Pandemi Corona, Ventilator dari Industri Otomotif Selesai Diuji

Reporter

Wira Utama

Senin, 20 April 2020 17:35 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir saat melihat uji coba alat ventilator milik Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Kamis, 16 April 2020. Erick Thohir berharap wabah COVID-19 ini menjadi titik balik bagi Indonesia untuk menghasilkan produk kesehatan dalam negeri khususnya ventilator guna menunjang fasilitas Rumah Sakit yang ada di Indonesia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Lewat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), pemerintah meminta industri otomotif memproduksi alat bantu pernapasan atau ventilator untuk penanganan pasien virus corona seperti yang telah dilakukan produsen otomotif sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat.

Sekteraris Jenderal Gaikindo, Kukuh Kumara, mengklaim bahwa salah satu perusahaan yang memasok komponen untuk industri otomotif telah mengembangkan ventilator di Indonesia. Kabar terbaru itu diterima pekan lalu, dan disebut sudah selesai diuji coba bersama Kementerian Kesehatan.

"Saat ini persiapan ke tahapan berikutnya," ujar Kukuh kepada Tempo, Senin, 20 April 2020.

Sayangnya, Kukuh tidak merinci lebih detil sudah sejauh mana perkembangan ventilator tersebut. Tetapi yang jelas, kata dia, lagi pembuatan ventilator akan mendapatkan prioritas. Dia berharap, jika sudah memasuki tahapan produksi massal, industri otomotif lainnya bisa berkolaborasi dalam kegiatan kemanusiaan tersebut.

"Maaf karena keterbatasan bergerak saat ini, saya belum mendapatkan updatenya. Tapi yang jelas, kami berharap ada tambahan pemain atau pemasok yang ikut berkolaborasi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Assisten Manager Public Relations PT Honda Prospect Motor, Yulian Karfili saat dikonfirmasi terkait kesiapan membantu proses pembuatan produksi ventilator mengaku siap. Pastinya, kata dia, Honda siap dukung sesuai arahan pemerintah. "Kami akan bantu sesuai dengan kapasitas yang kami miliki," ucap Arfi kepada Tempo.

Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam juga berpendapat sama. Kata dia, saat ini TMMIN menunggu informasi terbaru dari Kemenperin.

"Ventilator itu domainnya industri komponen. Jadi karena yang koordinir adalah Kemenperin. Kami siap mendukung," kata dia.

Corporate Planning & Communication Director Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, juga masih menunggu petunjuk lanjutan terkait ventilator. Hingga saat ini, kata dia, belum ada blueprint terkait ventilator yang diterima Daihatsu.

"Kami belum terima (blueprint ventilator) dan saat ini pabrik Daihatsu juga tutup karena masih masa PSBB," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan bahwa dalam upaya mendorong anggotanya untuk memproduksi ventilator, Gaikindo telah meminta kepada pemerintah untuk dapat menyediakan rekanan kompeten. Menurutnya, industri membutuhkan pendamping, khususnya industri yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam pembuatan ventilator.

Pendamping itu diharapkan bisa membantu mulai dari menjabarkan blueprint terkait teknis pembuatan ventilator, alih teknologi, hingga memodifikasi fasilitas perakitan mobil yang ada saat ini. Itu dibutuhkan kata Nangoi, untuk dijadikan pedoman dalam memproduksi ventilator dan menentukan standar bahan baku kepada penyuplai komponen.

Tempo sudah mencoba mengkonfirmasi ulang terkait perkembangan terbaru ventilator kepada pihak Kemenperin dengan menghubungi Putu Juli Ardika selaku Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Pertahanan Kementerian Perindustrian. Sayangnya, Putu belum merespons pertanyaan yang diberikan hingga berita ini selesai ditulis.

Berita terkait

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

9 jam lalu

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

Kesan mobil premium terlihat jelas pada bagian interior dengan balutan hitam di sejumlah elemen

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

4 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

6 hari lalu

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

17 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

18 hari lalu

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal pembatasan impor produk elektronik yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

19 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

19 hari lalu

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

Kemenperin berharap pengaturan tata niaga impor produk elektronik dapat membuka peluang bagi produsen dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas

19 hari lalu

Kemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas

Pengaturan arus impor ini sebagai tindak lanjut arahan Joko Widodo perihal kondisi neraca perdagangan produk elektronik pada 2023 yang defisit.

Baca Selengkapnya

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

35 hari lalu

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.

Baca Selengkapnya