Penjualan Sepeda Motor Tahun Ini Diperkirakan Turun 25-40 Persen

Reporter

Tempo.co

Senin, 18 Mei 2020 19:19 WIB

Sepeda motor terbaru Yamaha FreeGo saat ditampilkan dalam Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2018 di JCC, Jakarta, 1 November 2018. Skuter matik berkapasitas 125 cc ini memiliki banyak fitur unggulan jika dibanding saudaranya, Nmax, antara lain bagasi yang lebih besar, yang berkapasitas 25 liter. TEMPO/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menghentikan penyebaran virus corona baru (Covid-19) berdampak signifikan terhadap penjualan sepeda motor.

Vice President Director PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Dionisius Betty, mengatakan bahwa penjualan sepeda motor sepanjang April 2020 turun 70 persen. “Mei masih akan turun. Juni-Juli diperkirakan turun 25 persen dibanding periode yang sama tahun lalu,” kata dia dalam bincang-bincang secara virtual pada Senin, 18 Mei 2020.

Menurut pria yang akrab disapa Dion ini, penjualan sepeda motor pada Januari-Maret 2020 masih cukup baik dan tumbuh 2 persen. Sayang, performa apik ini tiba-tiba anjlok setelah wabah virus corona menghantam Indonesia mulai akhir Maret 2020.

Sejak awal April 2020, aktivitas masyarakat di daerah yang memberlakukan PSBB menjadi terbatas. Hal inilah yang mendorong menurunnya penjualan sepeda motor. “Dampak yang lebih panjang lagi adalah menurunnya daya beli masyarakat karena PSBB ini. Ketika aktivitas masyarakat terhenti, ekonomi juga ikut terhenti, daya beli pasti menurun,” ujar dia.

Meski demikian, Dion memperkirakan penurunan penjualan akan mulai berkurang seiring dengan kebijakan pelonggaran PSSB. Di Jakarta misalnya, kata dia, bengkel sepeda motor sudah dibolehkan untuk beroperasi sejak beberapa waktu lalu dengan syarat menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Paling tidak, bisa menunjukkan mulai adanya recovery.

Di Asosiasi Industri Sepeda Motor Idonesia (AISI), kata dia, ada pembahasan mengenai prediksi penjualan hingga akhir tahun. Angkanya dikisaran 25 hingga 40 persen dari perkiraan penjualan tahun ini sebesar 6,5 juta unit. “Covid-19 ini belum ada kepastian kapan selesainya, tapi 9 bulan ke depan sepertinya belum tentu recovery, jadi perkiraan ya 25-40 persen penurunannya,” ujar dia.

Ia berharap pandemi Covid-19 segera dapat diatasi sehingga kehidupan bisa kembali normal seperti semula.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Johannes Loman menyatakan dampak pandemi Covid-19 sangat terasa bagi industri kendaraan roda dua. Dia memprediksi dampak tersebut akan memengaruhi setengah penjualan dari total pasar.

“Total market yang kami prediksi pada tahun ini mencapai 6,4 juta unit, mungkin bisa turun 40-50 persen,” ujarnya dalam diskusi Industry Roundtable secara daring, seperti dikutip dari Bisnis.com, Jumat, 15 Mei 2020.

Menurut Loman, penurunan tersebut disebabkan sepeda motor merupakan alat produksi, sehingga apabila perekonomian ke depan kurang baik, maka konsumen dipastikan menahan pembelian.

Selain itu, sebesar 70 persen pembelian sepeda motor menggunakan kredit. Pada saat bersamaan, perusahaan pembiayaan atau leasing ikut memperketat pemberian kredit kepada konsumen.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

12 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya