Eks Tentara AS yang Membantu Carlos Ghosn Kabur Bisa Diekstradisi

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 5 September 2020 07:12 WIB

Mantan Ketua Nissan Motor Carlos Ghosn meninggalkan Rumah Detensi Tokyo di Tokyo, Jepang 25 April 2019. REUTERS/Issei Kato/File Photo

TEMPO.CO, Boston - Seorang hakim di Amerika Serikat memutuskan dua pria asal Massachussetts yang membantu pelarian mantan bos Nissan, Carlos Ghosn, dari Tokyo ke Libanon akhir tahun lalu dapat diekstradisi ke Jepang, Reuters, Jumat, 4 September 2020.

Hakim AS Donald Cabell di Boston menolak argumen yang menentang ekstradisi oleh veteran Pasukan Khusus Angkatan Darat AS Michael Taylor dan putranya, Peter Taylor, membuka jalan bagi Departemen Luar Negeri AS untuk mempertimbangkan menyerahkannya.

Paul Kelly, pengacara keluarga Taylors, mengatakan mereka akan menyampaikan masalah kepada Departemen Luar Negeri yang tidak dipertimbangkan oleh Cabell, termasuk "kepahlawanan dan keberanian" Michael Taylor dan "seringnya penolakan" Jepang untuk mengekstradisi warganya sendiri.

Departemen Luar Negeri tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.

Jaksa penuntut mengatakan keluarga Taylors memfasilitasi pelarian Ghosn dari Jepang pada 29 Desember 2019, disembunyikan di dalam kotak dan diterbangkan dengan jet pribadi sebelum mencapai Libanon, rumah masa kecilnya, yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Jepang.

Advertising
Advertising

Ghosn sedang menunggu persidangan atas tuduhan bahwa dia terlibat dalam kesalahan keuangan, termasuk dengan memanipulasi kompensasinya dalam laporan keuangan Nissan. Mantan petinggi Nissan itu membantah melakukan kesalahan.

Jaksa penuntut mengatakan Taylor, seorang spesialis keamanan swasta, dan putranya menerima US$ 1,3 juta (setara Rp 19,1 miliar kurs saat ini US$ = Rp 14.753) untuk layanan mereka. Mereka telah ditahan tanpa jaminan sejak penangkapan mereka pada bulan Mei atas permintaan Jepang.

Pengacara mereka telah berargumen bahwa mereka tidak dapat diekstradisi karena hukum pidana Jepang tidak menyatakan bahwa membantu seseorang dalam stiuasi penangguhan penahanan dengan jaminan merupakan kejahatan, dan bahwa mereka hanya dapat dituntut jika pihak berwenang Jepang sudah mengejar Ghosn sebelum melarikan diri.

Tapi Cabell menolak untuk menebak-nebak interpretasi Jepang atas hukumnya sendiri yang membuatnya ilegal untuk memungkinkan pelarian seseorang yang telah melakukan kejahatan. Dia mengatakan aksi keluarga Taylors salah di mata hukum.



Berita terkait

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

14 jam lalu

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

Jepang berharap bisa memperkuat dukungan rehabilitasi yang tepat bagi para narapidana terorisme di Lapas Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

15 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

2 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

3 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

3 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

4 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

4 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

5 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya