Joe Biden Disambut The Beast, Kenali Si Buas Tunggangan Presiden AS

Reporter

Terjemahan

Kamis, 21 Januari 2021 12:54 WIB

Cadillac One The Beast mobil kepresidenan AS Donald Trump, menjadi mobil kepresidenan termahal di dunia dengan harga 1.500.000 US dollar atau sekitar Rp. 21 miliar. Mobil ini dilengkapi dengan kaca anti peluru agar tahan granat berpeluncur roket dan serangan senjata kimia. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Joe Biden mengangkat sumpah sebagai Presiden AS ke-46 pada Rabu, 20 Januari 2021. The Beast, mobil limosin kepresidenan Cadillac teraman di dunia pun menyambutnya.

Apa yang membuat limusin hitam tunggangan baru Joe Biden itu bukan hanya lambang kemewahan tapi juga benteng yang diklaim tak bisa ditembus?

AS memutuskan perlindungan dan keamanan di darat ke tingkat yang sama sekali baru ketika presidennya dalam perjalanan. Bodi The Beast berlapis baja kelas militer yang setidaknya setebal 5 inci.

Kombinasi baja kekerasan ganda, aluminium, titanium, dan keramik untuk menghandurkan proyektil peluru.

Baca: VW: Biden Lebih Sinkron dengan Strategi Mobil Listrik

Pintu berlapis lapis baja tebalnya 8 inci yang beratnya sama dengan pintu kabin pesawat jet Boeing 757. Ketika tertutup sepenuhnya, itu memberikan segel lengkap dari dunia luar. Segel seperti itulah akan menghapau serangan kimiawi.

Segel berupa pintu tersebut diperkuat lagi dengan jendela-jendela yang memiliki lima lapis kaca dan polikarbonat. Ini sekaligus dapat menahan peluru yang menembus lapis baja.

Sasis Cadilac The Beast diperkuat dengan pelat baja untuk melindungi kendaraan Presiden AS dari serangan bom.

Bannya yang diperkuat dengan bahan Kevlar yang tahan rusak dan tahan tusukan dengan pelek baja di bawahnya. Roda akan terus menggelinding meskipun bannya rusak.

Di interiornya, The Beast menggabungkan kemewahan dengan tingkat perlindungan yang sama seperti pada bodi.

Kompartemen belakang mobil Presiden AS dapat menampung empat penumpang dengan partisi kaca. Partisi atau penyekat ini hanya dapat diturunkan dengan sakelar yang dikendalikan Presiden AS.

Presiden Joe Biden, juga Donal Trump sebagai pengguna sebelumnya, mendapatkan fasilitas telepon satelit dengan tautan langsung ke Wakil Presiden dan Pentagon, kantor Departemen Pertahanan AS.

Tangki bahan bakar dilapisi lapis baja dan diisi busa khusus yang mencegahnya meledak bahkan setelah terlibat dalam kecelakaan. Bagasi mobil limosin kepresidenan ini memiliki sistem pemadam kebakaran, gas air mata, dan dispenser pelindung asap.

Limusin khusus The Beast ini juga sarat dengan senapan pompa dan meriam gas air mata. Kantong-kantong golongan darah presiden disimpan di papan jika dia membutuhkan transfusi.

Kompartemen pengemudi memiliki pusat komunikasi dan sistem pelacakan GPS. Di depan, di bawah gril, ada kamera tersembunyi dengan fasilitas penglihatan malam (night vision).

Dibutuhkan orang yang istimewa untuk mengemudikan kendaraan khusus Presiden Joe Biden. Pengemudinya berkemampuan sangat tinggi dan telah menjalani pelatihan yang ketat untuk memastikan dia mampu menangani The Bears dan menjaga keselamatan Presiden AS.


HINDUSTAN TIMES


Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

13 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

1 hari lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

1 hari lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya