Hyundai Bangun Pabrik Sistem Fuel Cell di Guangzhou Cina
Sabtu, 6 Maret 2021 16:14 WIB
Hyundai Motor meluncurkan secara global mobil listrik baterai mobil mid-size SUV. Hyundai Ioniq 5 di Cina. FOTO: Hyundai
TEMPO.CO , Jakarta - Hyundai Motor Group telah memulai pembangunan fasilitas sistem fuel cell atau sel bahan bakar luar negeri pertamanya di Kota Guangzhou, Cina Selatan. Hyundai Motor menyatakan pabrik baru ini diharapkan dapat memproduksi 6.500 sistem fuel cell setiap tahun. Secara bertahap kapasitas akan ditingkatkan sejalan dengan permintaan pasar.Baca : 2021, Pabrik Mobil Hyundai di Indonesia Ditergetkan Beroperasi Total investasi produsen mobil Hyundati diperkirakan 8,5 miliar yuan (sekitar 1,31 miliar dolar AS) pada akhir 2030. Perusahaan asal Korea Selatan ini juga mengadakan upacara peletakan batu pertama virtual pada hari Selasa lalu untuk pabrik yang dinamai HTWO Guangzhou. Konstruksi ditargetkan kelar pada paruh kedua 2022.Hyundai Motor Group menerangkan bahwa fasilitas pabrik fuel cell, termasuk pabrik sistem sel bahan bakar dan pusat inovasi, akan dibangun di lokasi seluas 207.000 meter persegi.XINHUA
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
3 jam lalu
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.
Baca Selengkapnya
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
8 jam lalu
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Baca Selengkapnya
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan
9 jam lalu
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan
Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media
Baca Selengkapnya
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti
9 jam lalu
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.
Baca Selengkapnya
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina
13 jam lalu
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina
Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.
Baca Selengkapnya
Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"
16 jam lalu
Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"
Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".
Baca Selengkapnya
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar
1 hari lalu
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar
Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.
Baca Selengkapnya
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi
1 hari lalu
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi
Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.
Baca Selengkapnya
Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta
2 hari lalu
Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta
GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.
Baca Selengkapnya
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya
2 hari lalu
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya
Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
25 Februari 2024
24 Februari 2024
23 Februari 2024
22 Februari 2024
22 Februari 2024
21 Februari 2024
20 Februari 2024
20 Februari 2024
16 Februari 2024
16 Februari 2024