Pameran otomotif GIIAS, 25 Juli 2019. TEMPO/Wawan Priyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil di Indonesia Februari lalu mengalami penurunan tipis dibanding Januari. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil dari dealer ke konsumen (retail) pada Februari lalu mencapai 46.943 unit. Angka ini turun 15 persen dibanding Januari sebesar 53.996 unit.
Sedangkan penjualan dari pabrik ke dealer (wholesales) tercatat sebesar 49.202 unit. Angka ini menyusut tipis 7,5 persen dibanding pengiriman Januari sebesar 52.909 unit.
Sementara itu, total produksi pada bulan lalu mengalami kenaikan tipis sebesar 76.723 unit, dibanding produksi Januari sebanyak 75.999 unit.
Kinerja ekspor Februari mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Untuk model CBU (completely built up) total ekspor mencapai 30.840 unit. Angka ini naik dibanding Januari yang hanya 20.454 unit (+50,8 persen). Kenaikan ekspor juga dibukukan di segmen CKD (completley knock down) sebanyak 10.296 set, naik 30,3 persen dibanding Januari yang hanya 7.904 set.
Impor kendaraan Februari mencapai 4.410 unit. Angka ini meningkat 109,4 persen dibanding Januari yang hanya 2.106 unit.
Beberapa agen pemegang merek (APM) beberapa waktu lalu sudah memperkirakan akan terjadi penurunan penjualan mobil pada Februari karena konsumen menunda pembelian ke Maret. Penundaan pembelian mobil disebabkan oleh konsumen yang ingin memanfaatkan relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar nol persen untuk sejumlah model mulai 1 Maret lalu.
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
9 hari lalu
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
10 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.