KNKT Beberkan 3 Kecerobohan Kelistrikan Penyebab Kecelakaan Bus Maut

Jumat, 19 Maret 2021 10:26 WIB

Petugas pemadam kebakaran Jakarta Timur memadamkan api yang membakar bus AKAP trayek Jakarta-Wonogiri di KM15 Tol Jagorawi, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa, 27 Oktober 2020. ANTARA/HO-Damkar Jaktim

TEMPO.CO, Jakarta- KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) Kemenhub membeberkan kecerobohan pengemudi dan manajemen perusahaan otobus dalam soal kelistrikan yang memicu kecelakaan bus selama ini.

Menurut Investigator Senior KNKT, Achmad Wildan, temuan tersebut berdasarkan investigasi yang dilakukan atas 7 kecelakaan bus yang terbakar selama tiga tahun sejak 2017.

Baca juga: 3 Penyebab Kecelakaan Bus Terbakar versi KNKT Terbar

“Ini tergolong karena perilaku manusia, mulai dari instalasi malfunction, material malfunction, dan perilaku gegabah awak bus,” katanya dalam acara virtual KNKT pada Kamis, 18 Maret 2021.

Berikut kecerobohan yang memicu kecelakaan bus berujung maut:

Instalasi malfunction
KNKT menemukan lubang rangka atau bodi yang berbentuk tajam tanpa ada pelindung (grommet) sehingga merusak kabel yang melintasinya. Inilah yang menyumbang kerusakan kabel kelistrikan bus.

“Bisa mengakibatkan kabel terkelupas atau terpotong akibat gerakan dinamis kendaraan. Ini, kan membuat rawan celaka,” kata Achmad Wildan.

Penggunaan solasi sebagai penutup sambungan pada bagian mesin dengan temperatur kompartemen tinggi, juga humid, dapat menyebabkan sambungan terlepas.

Connector yang tepat untuk digunakan di area tersebut adalah tipe hermetiallcy sealed.

Penyediaan fasilitas stop kontak pada bus untuk pengisi daya smartphone atau powerbank bagi penumpang juga memunculkan risiko baik arcing maupun short circuit kelistrikan.

Material malfunction
Sambungan kabel kelistrikan pada bus yang tidak seragam kerap ditemui. Ada yang menggunakan siggle skun, ada juga dengan socket. Ini bisa menimbulkan korsleting (arus pendek listrik).

“Beberapa isolator skun mengalami perubahan warna (menjadi hitam). Perubahan warna ini bisa disebabkan paparan panas dari logam skun akibat ketidaksesuaian arus dengan material yang digunakan,” tutur Achmad.

KNKT meminta ketika montir memasang kabel harness bersama dengan bodi, pilih jenis kabel yang tepat. Caranya dengan mempertimbangkan konsumsi kapasitas daya dari peralatan listrik tersebut. Pilih kabel yang sesuai dengan kondisi, misalnya suhu sekitarnya.

Awak bus gegabah
KNKT menemukan awak dan penumpang bus menyimpan botol bekas air mineral lazim ditemukan di Indonesia.

“Ruang ACCU digunakan sebagai gudang dan berisi botor air dan sebagainya,” ujar dia.

Menurut Achmad, itu bisa memicu terjadinya kebakaran. Fungsi accu (aki) berubah dari pen-supply daya menjadi beban sehingga meningkatkan short circuit atau arcing.

Ruang pada dashboard seringkali diacak-acak oleh awak dengan berbagai tambahan. “Hal ini juga berdampak apada terjadinya short circuit maupun arcing kelistrikan,” tutur Achmad mengungkapkan temuan KNKT seputar penyebab kecelakaan bus di Indonesia.

Berita terkait

Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

1 hari lalu

Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

Polres Mukomuko, Bengkulu, melarang sepeda listrik beroperasi di jalan raya usai menerima laporan pengguna kendaraan bermotor yang terganggu

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

2 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

3 hari lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

6 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Kerajaan Sumedang Larang Cikal Bakal Kabupaten Sumedang, Bagaimana Sejarahnya?

7 hari lalu

Kerajaan Sumedang Larang Cikal Bakal Kabupaten Sumedang, Bagaimana Sejarahnya?

Kerajaan Sumedang Larang adalah cikal bakal bagi Kabupaten Sumedang yang dikenal hari ini. Dan hari ini 22 April ditetapkan sebagai Hari Jadi Sumedang

Baca Selengkapnya

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

8 hari lalu

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

PT KAI angkat bicara menyusul insiden kecelakaan lalu lintas antara KA Rajabasa (KA PLB S12A) relasi Tanjungkarang - Kertapati dengan bus kemarin.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

8 hari lalu

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

MTI Pusat menyatakan kecelakaan maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek harus menjadi momentum menertibkan angkutan gelap.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

8 hari lalu

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.

Baca Selengkapnya

Mengapa Turun dari Bus Harus Kaki Kiri Dulu?

8 hari lalu

Mengapa Turun dari Bus Harus Kaki Kiri Dulu?

Turun dari bus menggunakan kaki kiri memiliki beberapa alasan, khususnya alasan-alasan yang berkaitan dengan keselamatan penumpang.

Baca Selengkapnya

Seorang Perempuan di Bekasi Tewas Ditabrak Pelaku Balap Liar

9 hari lalu

Seorang Perempuan di Bekasi Tewas Ditabrak Pelaku Balap Liar

Perempuan itu tewas setelah kendaraan yang ia tumpangi dihantam pelaku balap liar di Jalan Raya Ahmad Yani, Margajaya, Bekasi, Sabtu dini hari.

Baca Selengkapnya