Mobil peserta International Indonesia Off-road Expedition (iIOX) 2013, bersiap menjajal alam liar saat pembukaan di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, (6/4). TEMPO/Adi Warsidi
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Indonesia Off-Road Federation (PP IOF) Sam Budigusdian meminta pehobi otomotif off-road membantu menggerakkan sektor ekonomi, di antaranya bisnis pariwisata.
Jenderal Polri bintang dua tersebut menjelaskan bahwa pegiat off-road dapat mengembangkan daerah wisata dengan cara menyediakan mobil khusus untuk menerabas hutan, menyusuri pantai, hingga menjelajah pariwisata alam bebas.
Pegiat off-road juga bisa memodifikasi kendaraannya menjadi mobil kemping untuk menginap atau campervan.
"Sekarang sudah mulai. Teman-teman pegiat, off-roader, manufaktur, perakit, yang membuat kendaraan dengan spesifikasi untuk wisata off-road," ucap Sam Budigusdian dalam diskusi bertema “Kebangkitan Pariwisata Lewat Dunia Off-road” pada IIMS Virtual 2021 hari ini, Sabtu, 27 Maret 2021.
Menurut Sam, IOF juga membawahi terabas medan off-road atau alam bebas.
"Kami pernah menyelenggarakan event internasional ‘Uncle Hard’ di Kalimantan Selatan, yang diikuti pebalap motor dari 9 negara besar yang juara dunia."
Ia menjelaskan kegiatan wisata mengunakan mobil dan motor di bawah IOF ditangani pengurus wilayah, antara lain Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang menggiatkan bisnis pariwisata, off-road, serta rescue.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bahkan mendorong IOF menjadi mitra pemerintah daerah untuk membantu pengiriman bantuan ke lokasi yang sulit dijangkau transportasi regular, seperti di medan off-road.