Mobil88: Diskon PPnBM Ikut Dongkrak Penjualan Mobil Bekas

Reporter

Tempo.co

Kamis, 6 Mei 2021 18:54 WIB

Pasar Mobil Bekas

TEMPO.CO, Jakarta - Chief Operating Officer Mobil88 Sutadi mengatakan bahwa relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) yang diberlakukan mulai 1 Maret 2021 tidak hanya berdampak positif terhadap penjualan mobil baru, tetapi juga ikut mengerek penjualan mobil bekas.

Dia menyampaikan bahwa volume penjualan mobil bekas di Mobil88 dari Februari ke Maret naik sekitar 20 persen. "Ini menjadi sinyal positif tidak hanya untuk bisnis mobil baru, tetapi juga mobil bekas," kata Sutadi dalam acara buka puasa bersama media secara virtual, Kamis, 6 Mei 2021.

Menurut Sutadi, bisnis mobil bekas ini merupakan turunan dari mobil baru. Ketika penjualan mobil baru meningkat yang didorong oleh relaksasi PPnBM, penjualan mobil bekas secara tidak langsung juga akan terdongkrak. "Logikanya, orang yang mau beli mobil baru (kebanyakan) pasti akan menjual mobil lamanya terlebih dahulu," ujarnya.

Meski demikian, mantan Branch Manager Auto2000 Medan periode 2014-2020 ini mengklaim stok rasio mobil bekas di bawah bendera Mobil88 saat ini masih terjaga dengan baik. Artinya, antara pembelian dan penjualan mobil bekas di Mobil88 masih dalam koridor yang sangat baik. "Kami optimistis bisnis akan terus membaik seiring dengan program yang diberikan pemerintah untuk mendorong meningkatnya daya beli masyarakat," tutur dia.

Di Mobil88, lanjut dia, mobil bekas seperti Toyota Avanza, Toyota Rush, Toyota Kijang Innova serta Toyota Fortuner masih menjadi model yang paling dicari konsumen. Khusus untuk Fortuner, dia menambahkan, secara market cukup stabil dan tidak mengalami penurunan meski di saat pandemi Covid-19.

"Ini yang unik, marketnya Fortuner dan Toyota Alphard itu tidak turun saat pandemi, beda dengan segmen di bawahnya seperti Avanza," kata dia. "Khusus SUV bekas ini juga menarik. Sama seperti tren di mobil baru, tren SUV bekas ikut naik."

Sementara itu, Presiden Direktur Mobil88 Naga Sujady menyampaikan bahwa perusahaannya tahun ini akan fokus pada digital platform untuk memudahkan konsumen dalam memiliki mobil.

Digital platfom dipandang menjadi solusi cerdas di saat pandemi seperti sekarang karena dapat diakses konsumen menggunakan smartphone tanpa harus keluar dari rumah. "Kami akan terus berinovasi dalam digital platform ini, salah satunya dengan menambah fitur-fitur menarik pada aplikasi Mobil88 e-store," ujar dia.

Mobil88, dia menambahkan, akan memaksimalkan semua lini di digital platform. Mulai dari pengadaan, pembiayaan, hingga asuransinya. "Tersaji dalam satu platform."

Mobil88 saat ini memiliki 20 cabang secara nasional. Cabang tersebut tersebar di berbagai kota seperti Jakarta (10 cabang), Surabaya (2 cabang), Denpasar, Semarang, Bandung, Palembang, Pekan Baru, Medan, dan Balikpapan. "Tidak tertutup kemungkinan cabang tersebut akan terus berkembang di kemudian hari," kata dia.

Baca juga: Tren Penjualan Mobil Bekas 2021, Mobil88: MPV Masih Favorit

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya