TEMPO.CO, Jakarta - Pasar penjualan mobil bekas yang biasanya mengalami tren kenaikan menjelang lebaran sepertinya tidak akan terjadi tahun ini. Presiden Direktur Mobil88, Halomoan Fischer menilai jika momentum Ramadan dan Lebaran tahun ini sulit diprediksi.
"Logisnya sih, permasalahan ekonomi karena pandemi corona rasanya akan menurunkan daya beli dan tentunya berimbas pada demand mobil bekas,"ujar Fischer kepada Tempo, Senin, 13 April 2020.
Selain itu, adanya pembatasan mudik Lebaran tahun ini juga ikut memperparah kondisi. Adanya batasan dalam aktivitas mudik, kata Fischer juga berpotensi menurunkan minat orang membali mobil bekas.
"Biasanya mobil bekas itu laris dipakai saat musim mudik,"kata dia.
Adapun harga mobil bekas di tengah wabah virus corona masih menyesuaikan posisi supply-demand. Saat ini, demand dalam posisi turun kata dia, sementara supply cenderung naik. Dengan kata lain, saat ini orang-orang lebih banyak memilih menjuql mobilnya ke perusahaan arau dealer mobil bekas ketimbang membeli mobil.
"Ada indikasi, banyak yang memerlukan cash sehingga mobil bekas dipandang sebagai aset yang cukup seimbang,"ujarnya.
Kecendrungan orang-rang lebih memilih menjual kendaraannya ke dealer mobil bekas seperti mobil88 diprediksi akan terus meningkat. Asumsi itu kata Fischer akan berlangsung selama pandemi covid-19 belum berakhir atau setidaknya mulai berkurang.
Ya, seperti diketahui saat ini jumlah korban terkonfirmasi positif COVID-19 telah mencapai angka 4.557 orang per hari ini, Senin 13 April 2020.