Mark Zuckerberg berbincang dengan salah satu pegawai Ford saat berkunjung ke pabrik mobil pikap legendaris Ford F-150 di Dearborn, Michigan, AS. Ketika berada di pabrik itu, Zuckerberg bertemu dengan karyawan Ford untuk melihat dengan lebih dekat tentang pekerjaan mereka. Facebook/Mark Zuckerberg
TEMPO.CO, Jakarta - Ford Motor Company mengumumkan akan berinvestasi sebesar 11,4 miliar dolar untuk meningkatkan skala dan kapasitas produksi mobil listrik.
Ford akan membangun empat pabrik mobil baru yang dibangun di Amerika Serikat yang menciptakan 11.000 lapangan kerja baru.
Melansir laman Hindustan Times hari ini, Rabu, 29 September 2021, dalam proyek pabrik baru tersebut Ford bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, SK Innovation.
Dari total nilai investasi USD 11,4 miliar, Ford akan menyumbang USD 7 miliar, sedangkan sisanya SK Innovation.
Ford mengklaim pabrik barunya itu akan menjadi fasilitas produksi mobil terbesar, tercanggih, dan terefisien dalam sejarah berdirinya Ford sejak 118 tahun lalu.
Dalam pernyataan resminya, Ford mengatakan dalam beberapa tahun mendatang sebanyak 30 persen hingga 40 persen kendaraan di dunia bertenaga baterai listrik.
"Ini momen transformatif di mana Ford akan memimpin transisi Amerika ke kendaraan listrik dan mengantarkan era baru manufaktur bersih dan netral karbon," kata Ketua Eksekutif Ford Motor Company Bill Ford.
Bill berharap investasi tersebut dapat menciptakan inovasi dan menghasilkan mobil listrik yang disukai masyarakat AS sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negeri itu.
Saat ini Ford sudah memiliki dua mobil listrik, yakni F-150 Lightning dan Mach-E yang permintaannya cukup baik. Bahkan penjualan mobil listrik Ford di AS mampu bersaing dengan Volkswagen dan Tesla.
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
14 jam lalu
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.