Motor Listrik Gesits Buatan Indonesia Diekspor ke Senegal

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 17 Oktober 2021 15:42 WIB

Seremoni pelepasan perdana ekspor 1 kontainer motor listrik gesits ke Senegal, Sabtu, 16 Oktober 2021. Sumber: dokumen KBRI Dakar

TEMPO.CO, Jakarta - PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) berhasil melakukan ekspor perdana 1 kontainer sepeda motor listrik Gesits ke Senegal. Duta Besar Indonesia untuk Senegal Dindin Wahyudin mengatakan bahwa ekspor Gesits ke Senegal akan membuka pasar sepeda motor listrik buatan dalam negeri ke negara-negara di sekitarnya.

Alasannya, Senegal merupakan negara yang relatif paling stabil secara politik di kawasan, dan merupakan pintu masuk atau hub bagi negara-negara di sekitarnya.

Direktur Utama WIMA M. Samyarto menyampaikan bahwa ekspor sepeda motor listrik Gesits kali ini merupakan yang pertama dilakukan oleh perusahaan, setelah melakukan peluncuran secara resmi di Senegal oleh Duta Besar Dindin.

“Pelaksanaan ekspor perdana sepeda motor listrik Gesits ini adalah bukti nyata bahwa kualitas produk yang lahir dari anak bangsa Indonesia, tidak hanya dapat digunakan di Indonesia saja, namun mampu bersaing di pasar global. Hal ini juga membuktikan bahwa Gesits adalah produk yang unggul dan berkualitas dikelasnya,” ujar Samyarto dalam siaran pers, Minggu, 17 Oktober 2021.

Samyarto menuturkan, pencapaian tersebut tidak terlepas dari dukungan banyak pihak, seperti Kementrian Luar Negeri Indonesia, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Senegal yang turut mempromosikan Gesits di kawasan Afrika Barat. Momentum kedatangan sepeda motor listrik Gesits nantinya akan dimanfaatkan KBRI Senegal pada acara pameran dagang terbesar di negara tersebut di awal Desember 2021.

Advertising
Advertising

Pameran Dagang tersebut tidak hanya akan dihadiri oleh masyarakat Senegal, tetapi juga diikuti oleh pembeli potensial dari negara-negara lain, khususnya dari wilayah Afrika Barat.

Seperti diketahui, sepeda motor Gesits telah mendapatkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dari Kementerian Perhubungan, sehingga layak untuk digunakan masyarakat umum dan dapat diterbitkan STNK/BPKB layaknya sepeda motor konvensional saat ini.

Mengombinasikan keamanan, performa, dan efisiensi, motor ramah lingkungan itu memiliki biaya operasional yang lebih efisien hingga 70 persen dari motor konvensional.

Gesits sendiri memiliki 162 komponen dengan 85 persen komponennya diproduksi di dalam negeri yang dipasok oleh 24 perusahaan, dan lima di antaranya adalah BUMN. Adapun Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gesits saat ini sebesar 46,73 persen.

Gesits dilengkapi dengan motor listrik dengan tenaga puncak 5 kilowatt (kW) dan menggunakan baterai lithium NCM berkapasitas 1.44 kWh untuk 1 baterai. Sepeda motor Gesits dapat menggunakan dua baterai, sehingga bisa berjalan hingga 100 kilometer per satu kali pengisian daya.

Waktu pengisian dayanya sendiri antara 3 hingga 4 jam, dengan 30 min pertama dapat menempuh jarak 10 kilometer. Sepeda motor listrik Gesits memiliki fitur double disk brake, transmisi pulley, suspensi belakang monoshock, LED daytime running lights, HID projector headlamps. Selain itu, Gesits juga dilengkapi dengan digital dashboard yang dapat terkoneksi dengan ponsel pengendara.

BISNIS

Baca juga: Sepeda Motor Listrik Gesits Ditargetkan Terjual 7.000 Unit hingga Akhir Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-installaplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

4 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

6 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

7 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya