Safety Driving: Mengemudi Jangan Salah Pegang Setir, Bisa Kurangi Refleks

Reporter

Tempo.co

Senin, 18 Oktober 2021 19:45 WIB

Sean Israel, seorang asisten instruktur menunjukan kemampuannya mengemudi mobil sport Porche. Markas seluas 10 Kilometer persegi ini, dulunya merupakan fasilitas pabrik perakitan mobil Ford. Atlanta, Amerika, 7 Mei 2015. AP/David Goldman

TEMPO.CO, Jakarta - Mengemudi selama ini dianggap sebagai pekerjaan yang mudah. Padahal, mengemudi ternyata merupakan hal yang cukup sulit dilakukan. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa kasus kecelakaan di jalan raya yang disebabkan oleh kesalahan dalam mengemudi. Untuk mengatasi berbagai ancaman bahaya dan kesalahan saat mengemudi, teknik safety driving bisa diterapkan.

Dalam kaidah safety driving, pengemudi harus mematuhi dan melakukan beberapa kaidah tertentu supaya selamat di jalan raya. Dilansir dari nusantaratraisser.co.id, teknik safety driving mencakup beberapa keterampilan dan pedoman yang harus diperhatikan pengemudi. Berbagai keterampilan dan pedoman tersebut tidak lain bertujuan untuk memastikan pengemudi dan orang lain aman dan nyaman saat berkendara.

Salah satu pedoman yang harus dipatuhi untuk bisa melakukan safety driving adalah cara memegang setir mobil. Meskipun terdengar sepele, memegang setir mobil ternyata mampu membawa pengaruh besar terhadap aktivitas mengemudi secara keseluruhan. Dilansir dari astra.co.id, cara memegang setir yang baik adalah sesuai arah jarum jam 9 dan jam 3. Dengan kata lain, posisi kedua tangan harus berada dalam satu garis lurus melintang dalam memegang setir.

Dilansir dari auto2000.co.id, posisi arah jarum jam 9 dan jam 3 adalah perubahan dari posisi arah jarum jam 10 dan jam 2 yang sudah dianggap tidak pas. Posisi tersebut dianggap tidak pas karena tangan tidak sejajar dengan jantung. Berkendara dengan posisi tersebut selama lebih dari satu jam membuat peredaran darah menjadi tidak lancar. Sebagai akibatnya, kemampuan reflek pengemudi akan menurun. Hal ini tentu berimbas pada seluruh kemampuan pengemudi karena reflek memegang peran penting ketika mengemudi, terutama ketika berhadapan dengan kondisi-kondisi mendadak.

Selain itu, dilansir dari suzuki.co.id, jarak antara pengemudi dengan setir sebaiknya juga diatur. Jarak ideal antara tubuh pengemudi dan setir mobil adalah 30 sentimeter. Sebab, apabila terjadi kecelakaan, airbag akan mengembang menuju 22-25 cm dari jarak pengemudi. Dengan mengambil jarak 30 cm, risiko pengemudi mengalami patah tangan kecil.

Advertising
Advertising

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca: Tips Mengemudi Aman Saat Hujan, Waspadai Aquaplaning

Berita terkait

Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

3 hari lalu

Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

Gejala kolesterol tahapan lanjut dapat dilihat secara fisik dan dirasakan tubuh. Antara lain, bisa ditandai dari wajah. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ragam Kegiatan yang Mengganggu Fokus saat Mengemudi

6 hari lalu

Ragam Kegiatan yang Mengganggu Fokus saat Mengemudi

Ada tiga kategori utama pemicu distraksi saat mengemudi, visual, fisik, dan kognitif. Berikut sembilan hal yang bisa mengalihkan perhatian di jalan.

Baca Selengkapnya

Deretan Perilaku Pengemudi Arogan, Terbaru Pengendara Fortuner Berpelat TNI Palsu

12 hari lalu

Deretan Perilaku Pengemudi Arogan, Terbaru Pengendara Fortuner Berpelat TNI Palsu

Tempo merangkum deretan laporan mengenai perilaku pengemudi arogan di jalan

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi buat Pemudik Arus Balik dengan Kendaraan Pribadi

14 hari lalu

Saran Ahli Gizi buat Pemudik Arus Balik dengan Kendaraan Pribadi

Berikut sejumlah saran ahli gizi buat pemudik yang baru akan melakukan perjalanan balik dengan kendaraan pribadi agar selamat sampai tujuan.

Baca Selengkapnya

5 Persiapan Ideal untuk Berkendara Malam Hari saat Arus Balik Lebaran

17 hari lalu

5 Persiapan Ideal untuk Berkendara Malam Hari saat Arus Balik Lebaran

Berkendara malam hari saat arus balik bisa menjadi pengalaman menantang dan berisiko. Persiapan matang sangat penting untuk keselamatan keluarga.

Baca Selengkapnya

Imbas Kecelakaan Diduga Pengemudi Kelelahan, Menhub: Sopir Tidak Boleh Berkendara Lebih dari 8 Jam

18 hari lalu

Imbas Kecelakaan Diduga Pengemudi Kelelahan, Menhub: Sopir Tidak Boleh Berkendara Lebih dari 8 Jam

Kelanjutan investigasi kejadian kecelakaan tunggal oleh bus Rosalia Indah ini bakal diteliti oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT.

Baca Selengkapnya

Tips Berkendara di Jalan Lurus Saat Mudik

21 hari lalu

Tips Berkendara di Jalan Lurus Saat Mudik

saat mudik, jalan tol yang lurus sering membuat pengendara lengah. Apalagi kondisi jalan yang lengang akan membuat terbuai untuk makin tancap gas.

Baca Selengkapnya

3 Potensi Bahaya Berkendara di Jalan Lurus dan Panjang Saat Mudik

21 hari lalu

3 Potensi Bahaya Berkendara di Jalan Lurus dan Panjang Saat Mudik

Saat perjalanan mudik biasanya orang akan lebih memilih jalan tol untuk mempersingkat waktu. Jalan tol yang panjang dan lurus ternyata menyebabkan beberapa risiko bagi pengemudi.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

21 hari lalu

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia mengkritik pemberian insentif pada pengemudi ojek online dan kurir.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Kemenhub Menduga Pengemudi Kelelahan

22 hari lalu

Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Kemenhub Menduga Pengemudi Kelelahan

Kementerian Perhubungan berkoordinasi dengan Polri untuk menginvestigasi kecelakaan maut di KM 50+600 Tol Jol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya