IPW Desak Polri Usut Pelat Nomor Palsu 5 Mobil Arteria Dahlan

Reporter

Antara

Minggu, 23 Januari 2022 03:01 WIB

Seorang pria memotret mobil yang diduga milik anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, yang terparkir di Basement Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 20 Januari 2022. Namun, dari lima pelat nomor polisi yang sama itu tak satupun dilekatkan di mobil yang semestinya, alias tak asli. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Polri mengusut pelanggaran hukum dalam penggunaan pelat nomor polisi khusus sejumlah mobil anggota DPR Arteria Dahlan dari PDIP

"Polri tidak boleh diam, harus diusut untuk pelanggaran hukum ini. Tidak boleh takut mengusut hal ini," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dikutip dari Antara hari ini, Minggu, 23 Januari 2022.

Menurut Sugeng, pelat nomor setiap mobil harus ada berbeda. Nomor pada pelat mobil bisa saja sama tapi ada pembeda pada kode huruf.

"Kalau (beberapa pelat nomor polisi) sama persis, maka ada dugaan salah satunya palsu," ucapnya.

Sugeng menjelaskan penggunaan satu pelat nomor polisi untuk beberapa kendaraan adalah pelanggaran hukum. Jika itu dilakukan anggota legislatif, dia juga terkena pelanggaran etika yang diperiksa di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Dia menanggapi pelat nomor lima mobil anggota DPR Arteria Dahlan yang memakai pelat nomor polisi yang sama. Tapi belakangan sudah diganti.

Sugeng menyebut, pelanggaran hukum tersebut bisa diganjar Pasal 263 Jo Pasal 266 KUHP ancaman hukuman 6 tahun penjara. Kemudian Pasal 280 Jo 288 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dengan ancaman hukuman 2 bulan penjara.

"Polri harus mengusut (pelat nomor mobil Arteria Dahlan dari PDIP) agar prinsip equality before the law berlaku," kata Sugeng.

Baca: Koleksi Mobil Arteria Dahlan, Anggota DPR yang Singgung Bahasa Sunda

Berita terkait

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

4 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

7 jam lalu

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

Hakim MK Guntur Hamzah menyoroti petitum atau permohonan PDIP yang ingin menjadikan perolehan suara PSI di DPRD Provinsi Papua Tengah menjadi nol.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

8 jam lalu

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

PDIP meminta kepada MK agar perolehan suara PSI dan Partai Demokrat dalam pemilihan DPRD Provinsi Papua Tengah dijadikan nol.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

10 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

11 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

12 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

13 jam lalu

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun, mengatakan, KPU keliru memahami gugatan yang dilayangkan ke PTUN tersebut

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

21 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

23 jam lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya