Toyota Stop Produksi Mobil karena Serangan Siber, Dugaan Ulah Rusia Jadi Sorotan

Selasa, 1 Maret 2022 15:01 WIB

Proses perakitan Toyota GR Yaris di Pabrik Motomachi, Jepang. GR Yaris dirakit di jalur khusus untuk memproduksi mobil sport Toyota. 16 September 2020. (Toyota)

TEMPO.CO, Jakarta - Toyota menangguhkan produksi di seluruh 14 pabrik mobil di Jepang mulai hari ini, Selasa, 1 Maret 2022, dipicu serangan siber yang merugikan pemasok suku cadang utama mobil.

Penutupan pabrik mobil itu diperkirakan menyebabkan produksi berkurang 13.000 mobil. Produksi mobil Toyota di Jepang menyumbang sekitar sepertiga dari total produksi globalnya.

Produsen mobil yang berbasis di Tokyo tersebut tidak mengatakan apakah penangguhan produksi akan melampaui Selasa atau terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Peretasan itu terjadi setelah para ahli dan pejabat Pemerintah AS memperingatkan bahwa Rusia kemungkinan meningkatkan serangan siber terhadap negara-negara yang mendukung Ukraina. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan invasi militer ke negara pecahan Uni Soviet tersebut.

Jepang memang telah berjanji memberikan Ukraina bantuan darurat senilai USD 100 juta. Jepang juga bergabung dengan AS dan Uni Eropa unttuk mendepak beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran global SWIFT.

Negara itu bahkan juga mengatakan pada Senin lalu akan memberikan sanksi kepada Bank Sentral Rusia.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pemerintah akan menyelidiki insiden serangan siber, termasuk apakah Rusia terlibat.

“Sulit untuk mengatakan apakah ini ada hubungannya dengan Rusia sebelum melakukan pemeriksaan menyeluruh,” kata Kishida kepada wartawan pada Senin lalu.

Seorang juru bicara perusahaan pemasok komponen ke Toyota, Kojima Industries, mengakui menjadi korban beberapa jenis serangan dunia maya. Tetapi dia tidak memberikan rincian.

Gangguan produksi mobil secara global telah terjadi akibat pandemi Covid-19 pada 2020-2021. Harga mobil baru dan bekas pun meroket.

Produksi mobil Toyota di Amerika Utara juga terganggu awal Februari lalu karena protes pengemudi truk Kanada. Saham Toyota di Bursa Efek New York diperdagangkan turun 1,3 persen pada Senin pagi, menyusul kemerosotan saham yang lebih luas di pasar.

JOBPIE | NYPOST.COM

Baca: Krisis Rantai Pasokan Hantam Produksi Toyota dan Honda di AS

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Berita terkait

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

7 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

17 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

19 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya